"Jadi ada kompetensi-kompetensi yang kita sederhanakan karena kurikulum 2013 pada saat itu tidak dirancang dalam kondisi kedaruratan yang kita hadapi sekarang," sambungnya.
Drs. Mulyatsyah, M.M mengungkapkan, para tenaga pengajar bisa berkreativitas untuk menyederhanakan kurikulum 2013 tersebut.
"Oleh sebab itu, ini kesempatan kreativitasnya itu bisa muncul dipedomani dari kurikulum khusus yang kita edarkan yang mengacu tetap pada kurikulum 2013 yang lama, tapi disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang ada atau juga ada sekolah-sekolah tertentu yang mencoba melakukan kreativitas menyederhanakan sesuai dengan kebutuhan dari konten-konten pembelajaran, dan rencana pembelajaran yang dibuat," jelas Drs. Mulyatsyah, M.M.
Untuk melakukan penyederhanaan kurikulum tersebut para tenaga pengajar bisa berdiskusi dengan para pemangku kepentingan di daerah masing-masing.
"Jadi, kita persilahkan kepada guru dan para pemangku kepentingan di daerah untuk bagaimana mendiskusikan ini, karena pasti dengan kondisi yang terbatas adanya pencapaian-pencapaian yang tidak bisa terpenuhi sesuai dengan kondisi normal," pungkas Drs. Mulyatsyah, M.M.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR