Nakita.id – Pelaksanaan Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memang bukan hal yang sederhana seperti kelihatannya saja.
PJJ ini merupakan sebuah tantangan yang besar bagi para guru dan siswa, orang tua, dan juga Pemerintah.
Pasalnya yang terjun langsung selama proses PJJ ini tentu saja guru, siswa, dan orang tua murid yang mendampinginya.
Pelaksanaan proses PJJ di lapangan ternyata bukan perkara yang mudah dilakukan.
Ada banyak sekali kendala yang harus dihadapi tenaga pengajar dan juga siswa.
Tak hanya penggunaan teknologi, jaringan internet yang kurang stabil menjadi salah satu penghambat proses PJJ dilaksanakan.
Pasalnya tidak semua siswa rumahnya dilengkapi dengan fasilitas Wifi, belum lagi banyak siswa yang tempat tinggal di daerah susah sinyal.
Kendala tersebut merupakan hal yang cukup serius, pasalnya jika jaringan internet lambat maka siswa pun akan tertinggal pelajaran yang diberikan.
Begitu juga guru, apabila jaringan internetnya lambat tentu saja tidak mampu memberikan materi pembelajaran kepada para siswanya.
Terkait masalah tersebut pihak Kemendikbud pun berusaha memberikan tanggapan.
Menurut Drs. Mulyatsyah, M.M, Direktur Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dalam peliputan khusus yang dilakukan bersama Nakita.id mengungkapkan bahwa, Kemendikbud sebagai pemerintah pusat sudah berusaha mencari jalan terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.
Sejauh ini Kemendikbud sebagai pemerintah pusat akan membantu setiap jenjang pendidikan dengan memberikan perangkat-perangkat digitalisasi pembelajaran dalam bentuk komputer yang dibagikan secara bertahap.
“Kalau kita berbicara tentang infrastruktur yang berkaitan dengan internet, listrik, tentu ini saatnya kita berlkolaborasi bersama-sama, ada yang menjadi domain tugasnya pemerintah, ada yang menjadi tugasnya sekolah, ada yang menjadi tugasnya pemerintah pusat.
Kita di pemerintah pusat dalam waktu dekat ini akan membantu infrastruktur terkait dengan hal itu, Jadi diharapkan nanti setiap sekolah kita mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK memiliki perangkat-perangkat digitalisasi pembelajaran dalam bentuk komputer yang akan kita bagi secara bertahap,” ungkap Drs. Mulyatsyah, M.M, dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Rabu (07/07/2021).
Kemendikbud akan memberikan 15 unit komputer ke masing-masing sekolah.
“Nah masing-masing nanti akan dibantu minimal bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki komputer 15 unit, jadi kalau mereka masih memiliki 2 unit, 3 unit, kita akan bantu 15 unit. Termasuk juga ada transfer dana alokasi khusus yang bisa dilakukan untuk itu, yang digunakan oleh Pemda untuk membeli perangkat yang sama sehingga saling melengkapi,” tambahnya.
Sedangkan masalah jaringan internet, Kemendikbud berharap agar Pemerintah Daerah bisa membantu sekolah-sekolah yang memang terkendala disinyal selama proses PJJ.
“Terkait dengan sinyal tentu juga di Pemerintah Daerah ada Dinas yang khusus mengurusi terkait dengan informasi, dan komunikasi, nah diharapkan kepada para Pemerintah Daerah untuk membantu sekolah-sekolah yang kesulitan dari sisi infrastruktur terkait dengan sinyal internet tadi,” tutup Drs. Mulyatsyah, M.M.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR