Nakita.id - Teh adalah minuman populer yang dibuat dari daun tanaman Camellia sinensis.
Di sisi lain, teh yang dibuat dengan akar, daun, bunga, atau kulit tanaman lain, sering juga digunakan sebagai minuman herbal.
Banyak orang tua mempertimbangkan untuk menyajikan teh herbal atau non-herbal kepada bayi untuk tujuan terapeutik, terutama untuk penyakit seperti kolik dan diare.
Namun, bukti klinis hanya sebatas tergantung effect ada pada keamanan dan kemanjuran untuk balita.
Selain itu, teh untuk balita harus diperhatikan manfaat dan efek samping saat akan menyajikannya.
Lantas, bolehkah orang tua menyajikan teh herbal untuk balita dan anak-anak?
Melansir dari Tasteofhome, teh sebenarnya tidak cocok untuk bayi dan anak kecil.
Teh, baik hijau maupun hitam mengandung kafein, psikostimulan yang dapat menyebabkan cepat marah, gugup, dan kurang tidur pada balita.
Selain itu, teh mengandung asam tanat, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi seperti zat besi dan seng yang akan mempengaruhi kesehatan jangka panjang balita.
Selain itu, teh mempunyai manfaat jika diberikan kepada anak yaitu dapat mengobati dan mengelola beberapa penyakit pada bayi dan balita.
Misalnya, penggunaan teh chamomile lazim dalam pengobatan komplementer dan alternatif untuk mengurangi kolik dan diare pada bayi dan balita.
Demikian pula, penggunaan teh herbal juga dipercaya dapat meredakan batuk dan pilek, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan kualitas tidur.
Teh herbal memiliki potensi efek samping yang harus diwaspadai orang tua sebelum menyajikannya kepada bayi dan balita.
Berikut beberapa efek samping teh herbal jika disajikan kepada bayi dan balita seperti:
1. Alergi
Seorang balita bisa alergi terhadap ramuan atau herbal yang ada dalam teh herbal.
Beberapa gejala umum dari reaksi alergi adalah ruam kulit, gatal-gatal, sensasi kesemutan di mulut, pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan, dan lidah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, teh herbal dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa yang disebut anafilaksis.
2. Reaktivitas silang
Reaktivitas silang dengan herbal juga dimungkinkan, mengalami alergi pada bayi terhadap makanan atau zat apa pun.
Maka dari itu, tanyakan kepada dokter apakah teh herbal dapat bereaksi silang dan menyebabkan reaksi alergi.
Misalnya, bayi yang alergi terhadap tanaman dalam keluarga Apiaceae, seperti wortel, ketumbar, jinten, dan peterseli, juga bisa alergi terhadap teh.
3. Interaksi silang
Herbal mengandung bahan aktif yang dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan suplemen makanan.
Jika balita sedang menjalani pengobatan atau mengonsumsi suplemen apa pun, konsultasikan dengan dokter anak sebelum menyajikan teh herbal kepada mereka.
Nah, Moms itu dia Manfaat dan efeksamping dari memberikan teh herbal kepada anak, sebelum menyajikannya pastikan Moms berkonsultasi dengan dokter.
Source | : | Taste of Home |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR