Nakita.id - Televisi merupakan salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan banyak orang, termasuk anak-anak.
Dari menyaksikan pahlawan super hingga menonton film horor, anak-anak punya pengalaman dan imajinasi mereka sendiri dari televisi.
Terkadang, imajinasi ini menjadi perhatian, tergantung pada jenis acara yang ditonton.
Televisi membangun karakter dan kepribadian bahkan memiliki kekuatan untuk mengubah sikap dan cara pandang terhadap kehidupan.
Namun, supaya anak tak terkena efek buruk dari menonton televisi, tentunya Moms perlu memberikan perhatian ekstra.
Lantas, apakah efek samping dari menonton televisi untuk anak?
Baca Juga: Liburan di Rumah Saja, Ini Pentingnya Batasi Tontonan Televisi Anak
Melansir dari Parentingfirstcry, berikut ini efek samping menonton TV pada balita:
1. Dapat merusak struktur otak balita
Menurut sebuah penelitian, terlalu banyak menonton TV dapat mengubah struktur otak anak secara permanen.
Jika anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menonton TV, ia bisa mengalami kesulitan dalam kecerdasan verbalnya.
Saat balita menonton TV, ia mungkin menonton banyak konten pendidikan.
Namun, kecepatan pengetahuan yang diperoleh balita dari menonton TV tidak selalu bervariasi atau meningkat sesuai dengan kemampuan mental balita .
Ini berarti anak mungkin bisa memiliki efek merusak pada fungsi kognitifnya.
2. Kehilangan waktu berharga
Membiasakan menonton TV membuat anak bisa kehilangan banyak waktunya di kehidupan nyata.
Berada di sekitar orang-orang dan dalam situasi waktu nyata akan membantu anak mengembangkan berbagai fungsi otaknya.
Ketika balita bermain dengan anak-anak lain seusianya dan melihat hal-hal nyata, ia akan belajar lebih banyak daripada yang ia pelajari dari menonton TV.
Baca Juga: Stop Kebiasaan Makan Sambil Menonton TV, Ini Dampaknya Menurut Pakar!
3. Menghambat berbicara
Sebagian besar pakar bahasa memperingatkan bahwa terlalu banyak mendengar suara TV di rumah dapat menghambat kemampuan bicara balita.
Jika balita selalu terkena kebisingan latar belakang dari TV, ia akan mengalami kesulitan dalam mendengarkan suara dan kata-kata lain.
Ini dapat secara permanen menghambat kemampuan berbicara balita.
4. Obesitas pada balita
Menonton TV sejak usia dini dapat berdampak buruk pada berat badan balita.
Balita yang terlalu banyak menonton TV akan mulai menghadapi masalah berat badan sejak usia dini.
Dalam kebanyakan kasus, balita mungkin menjadi sangat kelebihan berat badan, bahkan obesitas.
Menonton TV akan menghilangkan waktu bermain dari balita, dan mengurangi waktu olahraga atau aktivitas fisiknya.
5. Belajar sesuatu menjadi sulit
Jika anak terbiasa menonton acara pendidikan di TV, itu bisa berbenturan dengan cara dia belajar dari guru disekolah.
Acara yang ditonton balita di TV selalu serba cepat dan penuh dengan animasi.
Setelah balita terbiasa belajar melalui pertunjukan ini, ia akan kesulitan berkonsentrasi pada teknik mengajar reguler di ruang kelas.
Ini juga bisa menjadi sulit bagi anak untuk memperhatikan belajar atau belajar di rumah.
Nah, itu dia Moms efek samping jika anak terus menonton TV.
Moms bisa mencoba libatkan anak dalam aktivitas dan permainan edukatif di kehidupan nyata yang melatih motorik anak.
Baca Juga: Awasi Si Kecil Saat Sarapan Sambil Menonton TV, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas dan Kanker!
Source | : | Parenting First Cry |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR