Nakita.id - Hampir dua tahun lamanya pandemi Covid-19 menimpa Indonesia.
Artinya hampir dua tahun pula anak-anak harus menjalani sekolah dari rumah.
Menjalani sekolah di rumah harus terpaksa dilakukan hingga sampai saat ini mengingat pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
Menjalani sekolah di rumah tentu bukan perkara yang mudah untuk dijalani bagi anak-anak.
Bagaimana tidak? Yang biasanya mereka bisa bertemu dengan teman-temannya, gurunya, dan kemudian melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka kini semua harus berubah.
Si Kecil mau tidak mau berjumpa dengan teman dan gurunya hanya melalui layar kaca saja.
Ditambah lagi Si Kecil harus mampu memahami materi belajar yang diberikan gurunya dari jarak jauh.
Terkadang lingkungan rumah Si Kecil pun tidak mendukung untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Itulah beberapa kendala yang selama ini dialami oleh para guru dan siswa selama menjalani proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Tak heran bila sebagian besar siswa sudah merasa bosan bersekolah di rumah.
Kebanyakan siswa ingin sekali cepat-cepat masuk sekolah agar bisa berjumpa dengan guru dan teman-temannya.
Beberapa orangtua murid juga mengatakan bahwa selama proses PJJ ini anak-anak juga lebih mudah merasa bosan.
Banyak anak yang tidak sabar dan meminta untuk segera masuk ke sekolah seperti normal lagi.
"Bosan pada minta masuk sekolah," ujar Suhartati orangtua murid dari SDI Taman Harapan, Bekasi, Jawa Barat, dalam peliputan khusus bersama Nakita.id, Kamis (01/07/2021).
Sedangkan menurut Supriyati orangtua murid dari SDN O7 Pagi, Manggarai, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa anak-anak lebih mudah bosan belajar di rumah dan justru lebih banyak bermainnya.
"Lebih mudah bosan karena lebih banyak bermain," kata Supriyati dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Kamis, (01/07/2021).
Nah untuk mengatasi rasa bosan anak selama menjalani sekolah di rumah, salah seorang Psikolog sekaligus guru di SDNP Tunas Global, Depok, Jawa Barat, yang bernama Cristina Ambarini, S.Psi, mengungkapkan bahwa Moms dan Dads bisa mencari kegiatan seru yang bisa dilakukan bersama anak sambil bermain dan juga belajar.
"Mencari kegiatan yang dirasa mampu untuk menghilangkan rasa jenuh pada anak atau mencari kegiatan yang bisa dilakukan sembari belajar. Minsalnya untuk anak kelas 1 SD, orangtuanya bisa mengajarkan cara berhitung sambil bernyanyi seperti 1+1=2. Itu contoh simpelnya," ungkap Cristina.
Selain itu, Moms dan Dads juga usahakan bisa meluangkan waktu bersama anak untuk sekadar berkumpul bersama.
Di momen berkumpul tersebut bisa dimanfaatkan agar orangtua dan anak bisa saling bertukar cerita.
"Atau mengatur waktu untuk sesekali berkumpul bersama anak, staycation agar bisa berbagi cerita atau mendengar keluh kesah anak untuk mengetahui lebih jauh apa saja yang menjadi stressor pada anak selama daring dan mencari solusinya bersama," tutup Cristina.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR