Nakita.id - Soda jadi salah satu minuman ringan yang banyak disukai.
Rasanya yang manis dan sensasi bergelembung membuat minum soda terasa menyegarkan.
Minuman ini sangat banyak ditemui di berbagai tempat.
Namun, Moms dianjurkan tidak berlebihan mengonsumsi minuman ini.
Melansir dari Eatthis, minum soda bisa menyebabkan penambahan berat badan dan penambahan lingkar perut.
Ternyata, ada penyakit lebih serius yang mengancam bila seseorang minum terlalu banyak soda.
Mengonsumsi soda secara konsisten dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati.
Bahkan, dampaknya seperti berlebihan dalam mengonsumsi obat-obatan.
Hal ini dikarenakan banyak bahan kimia yang ditemukan dalam minuman bersoda.
Salah satu kandungan yang perlu diwaspadai pada minuman bersoda adalah aspartam.
Aspartam merupakan salah satu pemanis buatan.
Bahan kimia ini terbukti dapat mengubah status fungsional pada hati tikus, hingga menyebabkan hepatotoksitas.
Hepatotoksitas adalah kerusakan hati yang biasanya disebabkan oleh obat-obatan, seperti Ibuprofen dan eritromisin.
Mengingat hati adalah bagian penting dari tubuh yang mengatur sebagian besar kadar kimia dalam darah dan memetabolisme lemak, Moms harus berusaha untuk menjaganya agar tetap sehat.
Berdasarkan penelitian di tahun 2008 yang diterbitkan Canadian Journal of Gastroenterology, mengonsumsi minuman bersoda bisa menyebabkan penyakit hati berlemak.
Penelitian ini mengamati 310 pasien penyakit hati berlemak.
Diantara responden tersebut 31 orang diantaranya tidak memiliki faktor risiko klasik.
Sebanyak 80 persen dari pasien yang tidak memiliki faktor penyebab klasik penyakit hati berlemak tersebut diketahui mengonsumsi lebih dari 50 gram gula tambahan melalui minuman bersoda.
Di antara pasien yang mengonsumsi minuman bersoda secara berlebihan, semuanya memiliki penyakit hati berlemak yang bervariasi, ada yang tingkatnya ringan hingga berat.
Nimer Assy selaku salah satu peneliti mengingatkan bahwa aspartam yang ditemukan pada minuman bersoda dapat meningkatkan resistensi insulin dan memicu penyakit hati berlemak.
Studi terpisah yang dilakukan di Spanyol menemukan bahwa dosis kecil aspartam dapat menyebabkan formaldehida menumpuk di hati tikus dan mengikat molekul protein
Formaldehida adalah gas alami yang digunakan dalam banyak produk rumah tangga dan dapat ditambahkan sebagai pengawet makanan.
Selain itu, formaldehida dapat diproduksi sebagai residu dari memasak dan merokok.
Zat ini telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan uji laboratorium.
Sementara paparan formaldehida dalam jumlah yang relatif tinggi di bidang medis dan pekerjaan lain telah dikaitkan dengan beberapa kasus kanker pada manusia.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | eatthis.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR