Nakita.id - Apakah Moms pernah melihat atau mengalami tidur sambil berjalan?
Mungkin sebagian orang menyangkutpautkan tidur sambil berjalan dengan hal-hal mistis.
Namun, bagaimana sebenarnya fakta dibalik tidur sambil berjalan?
Baca Juga: Ini 4 Hal Aneh Alias Parasomnia yang Bisa Kita Lakukan Saat Tidur!
Merangkum dari Medical News Today, berjalan dalam tidur adalah salah satu dari beberapa parasomnia.
Istilah ini digunakan profesional kesehatan untuk menggambarkan kondisi yang menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan selama tidur.
Ketika seseorang tidur secara normal, baik tubuh maupun pikiran mereka tidak diperhitungkan.
Namun, ketika seseorang berjalan dalam tidurnya, tubuh dan bagian dari pikiran bawah sadar aktif, sedangkan pikiran sadar tidak.
Tidur sambil berjalan cukup umum di masa muda, mempengaruhi hingga 17 persen anak-anak, terutama antara usia 8-12 tahun.
Namun, orang dapat mulai berjalan dalam tidurnya pada usia berapa pun.
Bahkan, beberapa ahli memperkirakan bahwa sekitar 4 persen orang dewasa mengalami episode tidur sambil berjalan.
Sebagian besar episode ini berlangsung selama sekitar 10 menit, tetapi beberapa dapat berlangsung lebih lama.
Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Tidur Sambil Berjalan
Orang yang bertemu dengan seseorang yang tidur sambil berjalan harus memastikan bahwa mereka aman.
Mereka juga dapat mencoba membantu kembali ke tempat tidur.
Para ahli mengatakan bahwa tidak berbahaya untuk membangunkan seseorang yang berjalan dalam tidur meskipun berteriak dapat mengejutkan orang tersebut.
Penyebab tidur sambil berjalan
Penelitian menunjukkan bahwa perilaku tidur sambil berjalan cenderung terjadi selama gerakan mata yang tidak cepat, atau tidur “gelombang lambat”, pada sepertiga pertama dari siklus tidur seseorang.
Kemungkinan karena gangguan pada cara siklus otak di antara tingkat tidur.
Para peneliti telah menemukan bahwa orang lebih mungkin untuk berjalan dalam tidur jika mereka memiliki anggota keluarga yang juga berjalan dalam tidur di beberapa titik dalam hidup mereka.
Baca Juga: Anak Tidur Sambil Berjalan, Bahayakah?
Selain genetika, faktor-faktor yang meningkatkan tidur gelombang lambat (seperti kurang tidur sebelumnya) dan faktor-faktor yang meningkatkan gairah dari tidur (seperti stres, konsumsi alkohol, dan gangguan tidur lainnya) juga dapat meningkatkan frekuensi tidur sambil berjalan pada individu yang rentan.
Para ahli juga mencatat beberapa faktor tambahan yang berperan dalam menyebabkan tidur sambil berjalan, antara lain sebagai berikut.
Apnea tidur obstruktif, kurang tidur, sindrom pramenstruasi, perjalanan menekankan, obat-obatan tertentu, seperti zolpidem (Ambien), alkohol demam, migrain, kebisingan atau cahaya, cedera kepala, stroke, dan pembengkakan otak
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Klenik, Inilah Penyebab Seseorang Tidur Sambil Berjalan")
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR