Nakita.id - Target vaksinasi Covid-19 dari pemerintah Indonesia kini terus bertambah.
Masyarakat pun kini banyak yang sadar pentingnya vaksinasi Covid-19.
Tak heran jika slot vaksin di berbagai lokasi di berbagai wilayah menjadi buruan.
Bahkan, banyak yang rela mengantre dan juga meng-update jadwal demi jadwal vaksinasi di kota masing-masing.
Karena kesadaran masyarakat, akhirnya banyak pula pertanyaan dari masyarakat tentang vaksinasi Covid-19.
Seperti yang kita tahu, vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua memiliki interval waktu yang berbeda-beda tergantung jenis vaksinnya.
Mengutip dari Kompas.com, menurut Kemenkes, jarak penyuntikan antara vaksinasi dosis pertama dengan dosis kedua bergantung pada jenis vaksin yang diberikan. Berikut rinciannya:
- Vaksin AstraZeneca, interval minimal pemberian antar dosis 12 minggu
- Vaksin Sinovac, interval minimal pemberian antar dosis 28 hari
- Vaksin Sinopharm, interval minimal pemberian antar dosis 21 hari
- Vaksin Novavax, interval minimal pemberian antar dosis 21 hari
- Vaksin Moderna, interval minimal pemberian antar dosis 28 hari
- Vaksin Pfizer/BioNTech, interval minimal pemberian antar dosis 21-28 hari
- Vaksin Sputnik V, interval minimal pemberian antar dosis 21 hari
Akan tetapi, bolehkah vaksinasi Covid-19 dosis kedua dipercepat atau bahkan terlambat dari interval yang ditentukan?
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Penanganan Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi, waktu toleransi kepada penerima vaksin antara 7-10 hari.
Nadia menganjurkan masyarakat tetap mengikuti jadwal vaksinasi yang sudah diberikan petugas vaksinasi saat dosis pertama.
"(Waktu toleransinya) bisa sampai 7-10 hari, tetapi seharusnya tetap sesuai jadwal karena kan respons orang berbeda-beda," ujar Nadia mengutip dari Kompas.com.
Bukan tanpa alasan, yang terjadi ketika seseorang mendahului atau terlambat dari jadwal vaksinasi yang telah ditentukan akan menyebabkan respons vaksin menjadi tidak optimal.
"Kan titer antibodi yang terbentuk jadi tidak optimal. Akibatnya perlindungannya tidak sampai 95 persen," lanjut dia.
Nadia juga menambahkan, menurut hasil uji klinis, sudah ditentukan bahwa pada hari ke-28 adalah angka titer antibodi tertinggi yang nantinya akan menurun setelah 7-10 hari kemudian.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR