Nakita.id - Hingga saat ini virus corona masih saja menyerang masyarakat Indonesia dan dunia.
Olehkarena itu berbagai cara dilakukan oleh pemerintah untuk menekan penularan virus corona.
Pemerintah pun melakukan berbagai pembatasan kegiatan untuk menekan penularan virus corona.
Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Yulia Sofiatin mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai titik lengah penularan Covid-19.
Banyak titik lengah yang membuat orang tertular tanpa sadar.
“Jangan kepedean bahwa di kantor kita sudah menjaga protokol kesehatan. Padahal titik lengahnya banyak yang kita tidak perhatikan,” ujar Yulia dilansir dari laman Unpad.
Meski pemerintah sudah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, masih ada sejumlah pekerja yang masih harus bekerja di lingkungan kantor.
Yulia mengatakan, penerapan protokol kesehatan yang ketat selama berada di kantor tidak cukup menghindarkan seseorang dari penularan virus Covid-19.
Titik lengah yang harus diwaspadai dimulai dari ketika melakukan perjalanan menuju kantor.
Jika menggunakan kendaraan umum, pastikan apakah pengguna kendaraan umum sudah menjaga jarak atau tidak.
Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi atau layanan taksi daring, lanjut Yulia, pastikan apakah sirkulasi udara di dalam mobil sudah baik atau belum.
Kalau sirkulasi udara dalam mobil tidak lancar, hal ini akan menyebabkan aerosol yang mengandung virus bisa lebih lama bertahan di dalam kabin.
Baca Juga: Tidak Boleh Berhenti Memberikan ASI, Begini Panduan Menyusui Bagi Ibu yang Positif Covid-19
Selama di kantor, masyarakat juga perlu mengevaluasi apakah sudah menerapkan protokol kesehatan atau tidak.
Sekalipun di dalam ruangan tidak ada rekan kerja lainnya, penggunaan masker di dalam ruangan harus terus dipakai.
“Jangan karena di ruangan sendiri lalu buka masker, padahal kita membawa barang-barang yang mungkin sudah membawa virus, sehingga banyak potensi yang bisa menularkan,” ujar Yulia.
Selain itu, pastikan ruangan kerja memiliki ventilasi yang baik, sehingga proses sirkulasi udara berjalan lancar guna menghindarkan aerosol yang mengandung virus terlalu lama melayang di dalam ruangan.
Yulia juga mengingatkan pegawai untuk tidak melakukan makan bersama.
“Kalau makan bersama, sudah tidak usah ditanya lagi potensi penularannya,” sambung Yulia.
Varian Covid-19 Delta saat ini dinilai lebih mudah menular dibandingkan dengan varian virus sebelumnya.
Tidak hanya menular lewat droplet, tetapi juga bisa menular lewat aerosol yang notabene memiliki ukuran jauh lebih kecil dari droplet.
Yulia menjelaskan, aerosol yang lebih kecil akan lebih lama melayang-layang di udara. Kondisi ini menjadi lebih parah apabila aerosol berada di ruangan tertutup.
Proses melayang di udara dalam ruang tertutup akan menjadi lebih lama.
Awas, klaster keluarga
Tidak hanya di kantor, titik lengah penularan Covid-19 yang masif juga bisa terjadi di lingkungan keluarga.
Apalagi saat ini, keluarga kerap menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Anggota keluarga yang akan memasuki rumah sehabis bepergian wajib menerapkan protokol masuk rumah.
“Siapa saja anggota keluarga yang keluar rumah, anggaplah bahwa diri kita membawa virus dari luar rumah,” kata Yulia.
Lebih lanjut Yulia menjelaskan, beberapa protokol memasuki rumah adalah melepaskan semua yang sudah dikenakan dari luar untuk sebisa mungkin tidak memasuki rumah.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Unpad Jelaskan Titik Lengah Penularan Covid-19")
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR