Helmi mengatakan, ayahnya tak mau divaksinasi sejak beredar hoaks yang menyebut vaksin terbuat dari babi atau berbahaya, membuat Nuryaman menolak divaksinasi.
Ditambah lagi hoaks tentang interaksi obat yang diklaim memperburuk kondisi pasien Covid-19 yang akhirnya menyebabkan kematian.
Tak hanya itu, Menurut Helmi, ayahnya pun terpengaruh kabar sesat yang menyebut banyak orang "dicovidkan" oleh rumah sakit.
Sederetan hoaks itulah, yang menurut Helmi, membuat Nuryaman meninggal dunia akibat infeksi Covid-19.
"Setelah pertarungan beberapa hari, Papa kalah perang melawan Covid-19. Apa yang menyebabkan Papa kalah? Hoax berperan besar dalam hal ini, di luar komorbid," tulis Helmi dalam utas yang dibagikannya melalui akun Twitter, @HelmiIndraRP, pada 15 Juli 2021.
Nuryaman yang memiliki penyakit diabetes sempat tidak mau dibawa ke rumah sakit walaupun kondisinya semakin memburuk.
Helmi mengatakan, sang ayah takut "dicovidkan" pihak rumah sakit.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR