Nadia menegaskan, jika penyuntikan dosis kedua vaksin berada di luar interval waktu yang direkomendasikan, hal itu juga tidak mempengaruhi efektivitas vaksin.
"(Penundaan injeksi dosis kedua vaksin di luar interval) tidak berpengaruh (pada efektivitas). (Vaksinasi) masih efektif menaikkan titer antibodi hingga 99 persen,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
Nadia menjelaskan, jarak dari dosis pertama ke dosis kedua untuk setiap vaksin berbeda.
Untuk vaksin Sinovac jarak penyuntikan dari vaksin pertama ke vaksin kedua adalah 28 hari.
Sedangkan untuk vaksin AstraZeneca , interval vaksinasi pertama dan kedua direkomendasikan dengan jarak 2-3 bulan .
Nadia menilai, batas waktu masih memungkinkan individu untuk mendapatkan dosis kedua dalam interval yang ditentukan.
“Harus tetap bisa mendapatkan vaksin karena rentang waktunya cukup lama,” jelasnya.
Jika jeda waktu antara vaksin pertama dan vaksin kedua sudah dekat, lanjut Nadia, maka masyarakat bisa menghubungi call center pemerintah daerah masing-masing atau ke Kementerian Kesehatan melalui 119 ext 9.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR