Nakita.id - Kebiasaan memasang alarm sudah menjadi kegiatan sehari-hari sebelum tidur.
Hal ini dilakukan tidak lain agar Moms dan Dads tidak bangun kesiangan di hari berikutnya.
Tapi, apakah kalian tahu kerugian memasang alarm bagi kesehatan?
Banyak orang memilih untuk memasang alarm dengan volume keras.
Ini diharapkan bisa membangunkan mereka ketika sedang terlelap tidur.
Usut punya usut, bunyi alarm yang kencang justru bisa mengganggu psikis orang.
Kok bisa?
Melansir dari Intisari.id, berikut adalah reaksi tubuh ketika mendengar bunyi alarm yang ternyata juga bisa memengaruhi kondisi medis.
1. Bunyi alarm keras bikin semangat?
Orang-orang yang menyetel alarm bangun tidur dengan suara keras berpendapat jika bunyi-bunyi keras tersebut bisa membuat mereka lebih “melek” dan sigap bangun pagi.
Mereka juga mungkin tergolong orang yang susah bangun tidur sehingga mau tidak mau harus dibangunkan dengan suara yang mengagetkan agar tidak telat.
Sementara itu, orang yang memasang alarm dengan melodi tenang beranggapan, suara ini sudah pas karena mereka gampang terbangun dari tidur.
Bagi orang yang sensitif dengan bunyi, sedikit suara saja seperti bunyi tetes air dari keran pasti bisa membangunkan mereka.
2. Bunyi alarm bangun tidur sebaiknya jangan bikin kaget
Dr. James Giordano, dosen di Departemen Neurologi di Georgetown University Medical Centre berpendapat, bunyi alarm bangun tidur yang baik adalah yang tenang.
Bunyi alarm yang dimaksud adalah bunyi yang tidak membuat Moms bangun terjungkal atau jengkel ingin membanting ponsel atau jam weker.
Bunyi keras akan mengaktifkan sistem saraf simpatik di otak yang masih “terlelap”.
Kondisi ini dibaca otak sebagai ancaman karena tubuh dipaksa “bangun tidur sebelum waktunya” sehingga memaksa otak untuk memproduksi lebih banyak hormon stres kortisol dan adrenalin dari biasanya.
Akibatnya, kamu akan bangun dengan panik, grasak-grusuk, dan lebih stres.
Tidak menutup kemungkinan juga kamu justru mengalami pusing atau sakit kepala setelah bangun tidur karenanya.
Dilansir dari laman Huffington Post, seorang dokter spesialis tidur sekaligus dosen di sekolah keperawatan Case Western Reserve University bernama Michael J. Decker, PhD, juga memberikan pendapatnya mengenai bunyi alarm bangun tidur yang ideal.
Decker beranggapan bahwa bunyi alarm yang tenang lebih cocok untuk membangunkan kita karena memungkinkan otak “bangun” secara bertahap sehingga melepaskan hormon-hormon stres juga secara bertahap.
Pada akhirnya, kita bangun dengan mood yang lebih baik karena tubuh sudah lebih siap menerima efek-efek hormon stres tersebut.
Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Stop Kebiasaan Minum Air Putih Sebelum Tidur, Ahli Sudah Peringatkan Bahayanya
3. Ingin bangun pagi, jangan mengandalkan bunyi alarm saja
Mengakali diri sendiri untuk bangun pagi tepat waktu tidak cukup dengan menyetel alarm saja.
Sebenarnya, ada cara lain yang bisa membuat kamu terbangun dari tidur, yaitu cahaya.
Adanya sinar memberikan tanda pada jam biologis tubuh untuk memproduksi hormon yang membuatmu bangun dari tidur.
Selain itu, kamu juga harus tidur lebih awal, menghindari kopi, atau aktivitas lainnya yang bisa mengganggu tidur.
Jika sudah kamu terapkan, maka bangun pagi akan jadi lebih mudah.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | intisari.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR