Namun dengan catatan jarak kedua suntikannya tidak melebihi 6 bulan.
Selama masih kurang dari enam bulan, aman saja untuk melanjutkan vaksin.
Hasil yang berbeda ditemukan pada vaksin AstraZeneca.
Dilansir dari penelitian yang telah dilakukan Oxford University, ternyata dosis kedua yang tertunda justru berpotensi meningkatkan respons imun tubuh.
Menurut penelitian Oxford University menunjukkan bahwa penundaan hingga 45 minggu antara dosis pertama dan dosis kedua bisa meningkatkan respon imun setelah dosis kedua.
Selain itu, percobaan pemberian booster ketiga setelah lebih dari 6 bulan juga menunjukkan antibodi yang meningkat.
Ini akan menghasilkan sistem imun yang kuat untuk melindungi tubuh dari virus SARS-CoV-2.
Sedangkan untuk vaksin Pfizer dan Moderna, hingga saat ini belum ada data apa risiko yang terjadi jika masyarakat terlambat untuk dosis kedua.
Sementara itu Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa jika seseorang terlewat jadwal keduanya, maka orang tersebut harus langsung menyusul jadwal kedua.
Hingga saat ini data berbagai merk vaksin masih terbatas berkaitan efektivitas vaksin kedua yang terlambat.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR