Nakita.id - Tak dapat dipungkiri, perkembangan zaman dan gaya hidup saat ini menggeser makna tato di dalam benak masyarakat.
Memiliki tato saat ini sudah tidak berkonotasi lagi dengan sesuatu hal yang negatif, seperti kriminal atau orang yang bebas.
Tato saat ini justru lebih banyak dianggap sebagai sebuah 'seni'.
Hal ini terlihat dari semakin banyaknya orang yang secara bebas dan terang-terangan menunjukan tato pada bagian tubuhnya.
BACA JUGA: Jenis Buah yang Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan Serat Si Kecil
Meski mengalami pergeseran makna, tetapi faktanya tinta tato tetap memiliki pengaruh negatif untuk tubuh.
Terlebih tubuh Moms yang tengah hamil.
Sebuah penelitian di 2012 menyatakan, 1 dari 5 tinta tato mengandung zat karsinogenik yang dapat memicu kanker.
Selain itu komponen tinta tato pun sering kali tidak aman karena mengandung barium, merkuri, tembaga, dan lain sebagainya.
Meski sedikit bahan kimia tinta tato dapat membahayakan tubuh. Terlebih bagi mereka yang sensitif dengan bahan kimia.
Lindsay L. Whitcomb, seorang spesialis informasi dari Pregnancy & Newborn Health Education Center di March of Dimes pun mengatakan, penggunaan jarum tato yang kotor dapat menimbulkan sejumlah infeksi berbahaya seperti Hepatitis B dan HIV/AIDS.
Sebab kedua penyakit ini dapat ditularkan melalui cairan tubuh. Artinya, Moms dan janin bisa saja memiliki risiko tertular.
BACA JUGA: Duh! Puluhan Bayi Kembar Dipisahkan Sejak Lahir Demi Sebuah Eksperimen
Selain itu, saat memasuki proses persalinan, biasanya dokter akan memberikan anestesi epidural untuk beberapa ibu yang membutuhkan bantuan.
Anestesi epidural ini biasanya akan disuntikan disekitar sumsum tulang belakang ibu hamil.
Namun jika ibu hamil memiliki tato di bagian punggung belakang ke bawahnya, biasanya dokter akan menolak pemberian anestesi epidural.
Terlebih jika tato tersebut masih baru.
BACA JUGA: Ini Cara Stimulasi untuk Janin yang Tepat Sesuai dengan Usianya
Meskipun hingga sampai saat ini belum ada penelitian yang dengan tegas menjelaskan bahayanya hubungan anestesi epidural dengan tato atau tinta tato.
Namun sebagian besar dokter biasanya akan menolak pemberian anestesi epirdural di area yang terdapat tato.
Hal ini tak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga di luar negeri.
Jadi sebaiknya, pikirkan kembali keputusan Moms saat hendak membuat tato ,ya!
BACA JUGA: Tidur Siang Terlalu Lama Berbahaya untuk Jantung, Ini Waktu Idealnya
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,american pregnancy |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR