"Tidak ada batasan harus katuk terus. Yang penting ibu mencukupi dalam sehari ada kebutuhan sayurannya dan buahnya juga cukup," jelas dr. Ameetha.
dr. Ameetha kembali menegaskan bahwa yang terpenting gizi yang seimbang karena banyak pasiennya yang getol mengonsumsi katuk hingga 1 panci tetapi ASInya tetap kurang.
Usut punya usut ternyata pasiennya tidak mengonsumsi daging dan asupan gizi lainnya.
"Boleh-boleh saja makan katuk tapi kalorinya juga diperhatiin, proteinnya cukup, karbohidrat cukup. Jadi bukan dari sayur saja," jelas dr. Ameetha.
Baca Juga: Ketahui Tips Memerah ASI yang Tepat Demi Siap Masuk Kerja Lagi Tanpa Khawatirkan Stok ASIP
3. Karbohidrat
Karena butuh asupan gizi seimbang, jangan lupakan asupan karbohidrat.
Jangan tinggalkan nasi, jadi konsumsilah karbohidrat yang cukup selama menyusui untuk memenuhi kebutuhan gizi harian ibu menyusui.
Pentingkah susu menyusui?
dr. Ameetha menjelaskan bahwa sebenarnya ibu menyusui bisa minum susu jenis apa saja tidak terpaku pada susu menyusui saja.
"Susu itu hanya sumber kalsium tinggi, protein tinggi tapi tidak harus juga diklaim ini susu menyusui tidak harus. Jadi bebas mau fresh milk boleh, mau UHT, dan lain-lain boleh. Jadi tidak harus susu yang diklaim susu menyusui aja," jelas dokter yang juga praktik di klinik Primecare Panglima Polim.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR