1. Ketahui gejalanya
Dalam penanganan Covid pada bayi, penting untuk mengetahui gejalanya yang sebenarnya hampir sama dengan orang dewasa.
Seorang dokter spesialis anak dr. Yovita Ananata, Sp.A, MHSM, IBCLC menjelaskan ahwa memang cukup sulit melihat gejala covid-19 pada bayi karena belum bisanya Si Kecil mengutarakan keluhannya.
"Tapi, bisa diperhatikan apakah bayi lebih rewel, cenderung lemas, atau menyusunya tampak berkurang karena mungkin indera perasaannay terganggu," jelas dr. Yovita yang dikutip dari Kompas.com.
dr. Yovita juga meminta untuk Moms memerhatikan kalau Si Kecil mengalami batuk dan pilek apalagi sempat kontak dengan orang yang baru saja terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Apakah Bayi Boleh Menerima ASI dari Ibu yang Positif Covid-19 atau HIV? Begini Penjelasan dari Ahli
2. Waspadai tanda kegawatan
Moms harus tahu tanda-tanda yang perlu diwaspadai selama bayi menjalani isolasi mandiri agar segera dibawa ke rumah sakit.
dr. Yovita menyebutkan ada beberapa tanda kegawatan, seperti anak banyak tidur atau menurunnya kesadaran, napas cepat, saturasi oksigen di bawah 95%, cekung di dada, napas kembang kempis, muntah, mencret, tidak dapat masuk makanan, kejang, memiliki penyakit penyerta, muncul tanda dehidrasi, dan demam terus menerus.
Moms perlu tahu frekuensi napas per menit yang normal pada anak, untuk anak usia 0-2 bulan sebanyak 60 kali per menit, 2-12 bulan, 50 kali per menit, 1-5 tahun 40 kali per menit, dan 5 tahun ke atas 30 kali per menit.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR