Nakita.id - Konselor laktasi menjadi salah satu profesi yang didatangi oleh ibu menyusui untuk mendapatkan informasi yang tepat.
Diketahui bahwa menyusui tidaklah sekadar yang penting puting masuk ke mulut bayi dan bayi mengisapnya, maka selesai.
Tidak semata-mata di situ saja, tetapi perlu ada posisi dan pelekatan yang benar untuk memastikan ASI tetap lancar.
Posisi dan pelekatan yang salah bisa berisiko menimbulkan berbagai permasalahan menyusui seperti puting lecet, payudara bengkak, dan lain sebagainya.
Kemudian belum lagi kalau ada permasalahan puting datar atau bayi bingung puting.
Konselor laktasi menjadi orang yang pas ditemui ibu menyusui untuk memfasilitasi dan membantu agar proses menyusui aman, tepat, dan nyaman.
Rupanya di tengah pandemi ini ada berbagai rintangan bagi konselor laktasi.
Seorang konselor laktasi dr. Ameetha Drupadi, CIMI membagikan kisah keseharian dan tantangannya di tengah pandemi.
dr. Ameetha mengakui bahwa banyak sekali tantangan sebagai seorang konselor laktasi di tengah pandemi covid-19.
Apalagi untuk dirinya yang baru saja melahirkan.
dr. Ameetha mengakui bahwa baru saja melahirkan dan baru kembali bekerjas setelah anaknya berusia 5 bulan.
dr Ameetha menceritakan bahwa selama pandemi covid-19 ini pasien untuk berkonsultasi perihal laktasi semakin banyak.
Baca Juga: Jangan Panik Dulu, Ini Cara Mengatasi ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan
"Tantangannya cukup banyak jadi banyak juga pasien-pasien yang mengalami terkonfirmasi positif covid yang akhirnya terpisah oleh bayinya kemudian direlaktasi kembali atau dia ingin menyusui kembali," jelas dokter yang praktik di Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Tetapi di samping meningkatnya pasien, dr. Ameetha mengaku sebagai tenaga kesehatan juga butuh menjaga diri di tengah pandemi.
"Kita juga sebagai nakes juga harus menjaga diri juga, takut-takut juga saya sebenarnya ketika angka covid lagi tinggi ini ketika keluar rumah," jelas dr. Ameetha.
Untuk itu dr. Ameetha menyediakan 2 layanan konsultasi bagi ibu menyusui yang butuh konselor menyusui.
"Jadi saya membuat konsultasi ada 2, ada konsultasi yang memang ketemu langsung dan juga ada telekonsultasi atau online," jelas dr. Ameetha.
dr. Ameeta akan memilah-milah kasus dari pasien yang ingin konsultasi laktasi.
Bagi ibu menyusui yang sedang positif covid-19, maka dr. Ameetha akan melakukan telekonsultasi untuk mendampingi proses menyusuinya.
"Jadi untuk kasus-kasus yang sedang terkonfirmasi positif banyak yang melakukan telekonsultasinya online dengan saya, kita damping proses menyusuinya," jelas dr. Ameetha.
Sementara untuk ibu menyusui yang sudah sembuh dengan hasil PCR negatif serta kondisi bayinya baik pula, maka bisa dilakukan konsultasi secara langsung.
"Ketika pasiennya sudah negatif hasil PCRnya, kondisi bayi juga baik baru ketemu langsung baik di rumah sakit maupun di klinik," jelas dr. Ameetha.
Pertemuan langsung pun diakui dr. Ameetha dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat seperti menggunakan APD lengkap.
"Kita juga saat membantu ibu-ibu menyusui kita juga harus melindungi diri kita sendiri juga kan," jelas dokter yang juga praktik di Klinik Primecare Panglima Polim.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR