Nakita.id - Semenjak adanya pandemi Covid-19 terkenal istilah yang namanya Work From Home atau WFH.
WFH ini terpaksa dilakukan karena menaati peraturan pemerintah terkait pembatasan kegiatan masyarakat.
Dengan WFH para Moms atau Dads bisa kerja dari rumah secara virtual.
Baca Juga: Mulai Sekarang Wajib Bawa STRP untuk Masuk Wilayah Jakarta, Begini Cara Mendapatkannya
Sebagian besar orang tentu akan bersyukur bisa bekerja dari rumah.
Bekerja di rumah dianggap menjadi lebih santai, dan Moms atau Dads bisa sambil melakukan pekerjaan lainnya.
Seperti mengurus anak, memasak, bersih-bersih rumah dan sebagainya.
Moms juga tak perlu buang-buang waktu untuk menuju kantor, dengan adanya WFH Moms tinggal buka laptop atau komputer saja di rumah dan mulai bekerja.
Selain itu Moms juga bisa lebih irit ongkos jika melakukan WFH.
Hingga sampai saat ini pun masih banyak kantor yang memberlakukan WFH bagi para karyawannya.
Namun meski telihat lebih santai ternyata WFH bisa datanhkan masalah kesehatan yang mengerikan loh Moms.
Melansir dari Kompas.com, WFH sendiri berisiko membuat seseorang mengalami nyeri muskuloskeletal.
Nyeri muskuloskeletal bisa terjadi karena pengaturan meja kerja yang kurang tepat, kursi yang tidak mendukung, atau terlalu banyak duduk selama WFH.
Untuk mengatasi hal tersebut, Moms atau Dads bisa menempatkan laptop atau komputer yang digunakan untuk bekerja dengan jarak sejauh lengan dan menjaga posisi pinggul dan lutut agar 90 derajat dengan meja kerja.
Cara ini juga dianggap efektif agar Moms bisa menghindari kebiasaan duduk terlalu lama.
Selain nyeri, WFH juga bisa membuat mata Moms menjadi lebih tegang.
Baca Juga: Tanpa Potong Gaji, Sri Mulyani Perbolehkan PNS Tidak Bekerja di Kantor Meskipun Pandemi Sudah Selesai, Begini Syaratnya
Setelah berjam-jam di depan komputer, Moms mungkin merasa penglihatan sedikit kabur atau bahkan sedikit sakit kepala.
Dokter spesialis mata Danielle Richardson mengatakan bahwa terlalu lama menatap komputer adalah penyebab utama ketegangan mata.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR