"Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat meningkatkan peluang dua kali lipat untuk menderita penyakit kardiovaskular, obesitas, hipertensi, ketidakseimbangan hormon," jelas dr Rakesh Nair, konsultan ahli bedah lutut di Zen Multispeciality Hospital Mumbai, India.
Ia menambahkan kalau terlalu banyak bersantai akan memperburuk sirkulasi darah dan menyebabkan peradangan.
"Selain itu, juga ada risiko metabolisme yang lamban, memburuknya sirkulasi darah, kanker usus besar, dan peradangan karena orang cenderung menghabiskan waktu berjam-jam untuk bersantai."
"Di saat itulah obesitas menyerang dan bisa memicu masalah kesehatan lain seperti sleep apnea, nyeri sendi, bahkan stroke," lanjut dia.
Dengan sejumlah kondisi serius tersebut, dia menjelaskan kalau tidak sedikit kasus penyakit karena jarang bergerak tersebut bisa berujung kematian.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR