Tetapi, tak sedikit pula ibu hamil yang mengalami gangguan kehamilan selama mengandung bayi kembar.
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Bunda Jakarta, dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, MSc, Moms yang mengikuti program hamil entah itu alami atau buatan tetap memiliki risiko untuk memperbesar peluang untuk memiliki bayi kembar.
"Program hamil yang dibantu oleh dokter itu memang akan meningkatkan risiko untuk terjadinya kehamilan lebih dari satu atau kembar," ujar dr. Ivander dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Jumat (13/8/2021).
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Melahirkan Anak Kembar Hanya Bisa Lewat Operasi Caesar?
Ibu hamil yang memiliki lebih dari satu janin lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan.
Bahkan, komplikasi kehamilan tersebut juga bisa berdampak pada kondisi ibu hamil dan sang janin yang ada di dalam kandungan.
"Karena, kehamilan kembar akan memiliki risiko dua kali lipat lebih besar dari kehamilan tunggal, risiko gugur, prematur, pecah ketubah, pendarahan, preeklamsia, persalinan prematur, risiko keselamatan bayi dan ibu sangatlah tinggi," ungkapnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR