Nakita.id - Banyak sekali mitos vs fakta kehamilan yang membahas tentang kesuburan pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan.
Kehamilan tentu saja menjadi sebuah momen yang ditunggu-tunggu.
Tapi jika pasangan suami istri sulit mendapatkan momongan, biasanya kesuburan wanita dipertanyakan.
Padahal banyak faktor lain yang mempengaruhi kesuburan selain dari pihak perempuan.
Inilah 4 faktor penentu kesuburan pasangan suami istri.
Apa sajakah?
1. Riwayat kehamilan dan keguguran
Riwayat kehamilan dan keguguran terdahulu penting diperhatikan karena dapat menjadi salah satu acuan untuk mengetahui kesehatan alat-alat reproduksi.
Umumnya 60–70% keguguran terjadi disebabkan oleh kelainan benih (kelainan sperma pada pria atau kelainan sel telur pada perempuan).
Contoh kelainan sperma adalah bentuk sperma yang tidak sempurna atau jumlah sperma yang kurang memadai.
Sedangkan beberapa penyebab kelainan pada sel telur adalah gangguan hormon, sindrom antiphospolipid, infeksi, gangguan autoimun dan lain-lain.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Simak Tips Aman Merias Wajah Agar Tetap Kelihatan Cantik Selama Hamil
2. Usia Perempuan
Salah satu faktor terpenting yang memengaruhi fertilitas adalah usia istri (perempuan).
Fertilitas cukup stabil sampai seorang perempuan mencapai usia 35. Sesudah itu, terjadi penurunan kesuburan secara bertahap.
Saat menginjak 40 tahun, fertilitas menurun drastis. Bagaimana kaitan usia terhadap kesuburan?
Semakin bertambah usia, cadangan sel telur yang dimiliki seorang perempuan akan makin sedikit.
Fase reproduksi (yang dimulai setelah pubertas sampai sebelum menopause) adalah masa optimal sistem reproduksi perempuan sehingga di rentang waktu itulah Moms memiliki peluang terbesar untuk hamil.
3. Lamanya infertilitas
Kehamilan yang tak kunjung datang setelah usia pernikahan lebih dari 1 tahun sementara hubungan seks dilakukan cukup teratur sebaiknya segera dicermati.
Namun, kurangnya informasi atau keengganan berkonsultasi ke dokter menyebabkan banyak pasangan yang datang terlambat mengonsultasikan infertilitasnya.
Inilah yang kemudian memengaruhi peluang kesuburan pasangan. Jika suami istri masih berada pada rentang usia subur (di bawah 35), semestinya mereka berdua segera memeriksakan diri pada ahli.
Terlambat dalam mengonsultasikan masalah ini, apalagi dengan usia yang semakin bertambah, membuat gangguan pada organ reproduksi semakin parah. Jenis pengobatannya pun akan semakin terbatas.
4. Kondisi kesehatan suami istri
Sejumlah penyakit yang diidap pasangan bisa menjadi penghambat mendapatkan keturunan.
Penyakit tersebut di antaranya infeksi genital, darah tinggi atau hipertensi, penyakit genetik dan gangguan melanin.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Tabloid Nakita,baby center |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR