Nakita.id - Kanker kandung kemih adalah salah satu kanker yang paling umum terjadi, khususnya di Indonesia.
Kanker kandung kemih paling sering dimulai di sel yang melapisi bagian dalam kandung kemih.
Walaupun sering terjadi pada laki-laki, namun tak menutup kemungkinan perempuan juga dapat menderita gangguan kesehatan ini.
BACA JUGA : Efektif Mengusir Tikus di Rumah, Moms Gunakan 7 Bahan Alami Ini
Oleh karena itu, pendeteksian lebih dini penting dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi maupun stadium lanjut.
Menurut Mayo Clinic, 7 dari 10 penderita kanker ini terdeteksi dan didiagnosis sejak awal sehingga penanganannya pun bisa lebih cepat.
Namun, kanker kandung kemih yang masih berada pada tahap awal ini bisa kambuh lagi.
Untuk alasan ini, penderita kanker kandung kemih biasanya memerlukan tes lanjutan selama bertahun-tahun.
Tanda dan gejala kanker kandung kemih yang harus diwaspadai antara lain :
BACA JUGA : Bahaya, ini Tanda-tanda awal Kista Ovarium yang Perlu Moms Tahu
- Darah dalam urine (hematuria)
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Nyeri panggul
- Urine Moms tampak berwarna merah terang atau berwarna cola.
Terkadang, warna urine mungkin tidak terlihat berbeda dengan kondisi normal, tapi darah dalam urine bisa terdeteksi selama pemeriksaan mikroskopik.
Orang dengan kanker kandung kemih biasanya juga mengalami sakit punggung dan sering buang air kecil.
Penyebab kanker kandung kemih yang selama ini diketahui adalah;
- Tumor di dinding kandung kemih
- Merokok dan penggunaan narkotika lainnya
- Paparan bahan kimia terutama bekerja dalam pekerjaan yang membutuhkan paparan bahan kimia
- Paparan radiasi
- Iritasi kronis pada lapisan kandung kemih
- Infeksi parasit, terutama pada orang yang berasal dari atau pernah melakukan perjalanan ke daerah tertentu.
BACA JUGA: Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini Bisa Mengatasi Masalah Kulit Berminyak
Nah Moms, bila mengalami atau mendapati anggota keluarga merasakan gejala-gejala di atas, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut ya.
Tags : kanker kandung kemih, kandung kemih
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR