Nakita.id - Penderita kanker kandung kemih kebanyakan telah terdeteksi sejak awal karena gejalanya mudah dikenali.
Walaupun begitu, kanker ini bisa kembali terjadi saat pengobatan tahap awal, terutama bagi beebrapa orang yang memiliki faktor risiko cukup tinggi.
Oleh karena itu, mengetahui faktor risiko maupun cara pencegahan bisa menjadi langkah efektif bagi Moms maupun keluarga untuk mengubah beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kanker ini.
BACA JUGA : Jangan Abaikan 10 Tanda-tanda Ginjal Bermasalah di Bawah ini!
Berikut adalah orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena kanker kandung kemih ini.
- Perokok
Merokok, baik menggunakan cerutu atau pipa dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih dengan menyebabkan bahan kimia berbahaya menumpuk di dalam air seni.
Saat Moms merokok, tubuh akan mengolah bahan kimia dalam asap dan mengeluarkannya melalui urin.
BACA JUGA : Mudah! 5 Makanan Alami Untuk Mencegah Penyakit Jantung dan Kanker Hati
Bahan kimia berbahaya ini dapat merusak lapisan kandung kemih yang dapat meningkatkan risiko kanker.
- Meningkatnya usia
Risiko kanker kandung kemih bertambah seiring bertambahnya usia.
Kanker kandung kemih bisa terjadi pada usia berapa pun, tapi jarang ditemukan pada orang yang berusia di bawah 40 tahun.
- Ras kulit putih
Penelitian menunjukkan, ras kulit putih memiliki risiko lebih besar terkena kanker kandung kemih daripada orang-orang dari ras lain.
- Laki-laki
Laki-laki memang lebih cenderung terkena kanker kandung kemih daripada wanita.
- Terpapar bahan kimia tertentu
Ginjal memainkan peran kunci dalam menyaring bahan kimia berbahaya dari aliran darah dan memindahkannya ke kandung kemih.
BACA JUGA : Mau Kulit Flawless? Lakukan Perawatan Alami ini Selama 7 Hari
Karena itu, sering terpapar bahan kimia tertentu dapat meningkatkan risiko kanker ini.
Bahan kimia yang terkait dengan risiko kanker kandung kemih antara lain arsenik dan bahan kimia dalam pembuatan pewarna, karet, kulit, tekstil dan produk cat.
- Pengobatan kanker sebelumnya
Pengobatan dengan obat anti kanker siklofosfamid meningkatkan risiko kanker kandung kemih.
Orang yang mendapat perawatan radiasi pun memiliki risiko tinggi terkena kanker jenis ini.
- Peradangan kandung kemih kronis
Infeksi atau pembengkakan kencing kronis atau berulang (sistitis) dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih sel squamous.
Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang menggunakan kateter urin jangka panjang.
BACA JUGA : Pengin Keren Pakai Barang Branded, Foto-foto Ini Malah Bikin Tertawa
Ada juga yang disebabkan karena infeksi oleh bakteri.
- Riwayat kanker pribadi atau keluarga.
Jika Moms menderita kanker kandung kemih, kemungkinan Moms akan mengalaminya lagi.
Begitupun bila salah satu anggota keluarga memiliki riwayat penyakit ini.
Secara tidak langsung tentunya dapat meningkatkan risiko terkena kanker ini.
Namun ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker ini, yaitu:
- Jangan merokok
Tidak merokok atau berhenti merokok menjadi langkah awal dalam pencegahan.
BACA JUGA : Desain Mirip Iphone X, Hasil Jepretan Redmi Note 5 Pro Pun Gak Kalah Cetar!
Hal itu karena bahan kimia penyebab kanker dalam asap tidak tertumpuk di kandung kemih Moms.
- Hati-hati dengan bahan kimia
Jika Moms bekerja dengan bahan kimia, ikuti semua instruksi keselamatan untuk menghindari paparan.
- Pilihlah berbagai buah dan sayuran
Pilihlah makanan yang kaya akan berbagai buah dan sayuran berwarna.
Antioksidan dalam buah dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko kanker.
- Lakukan kebiasaan sehat
Rutinlah menum air putih, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
Jangan juga menahan saat ingin buang air kecil.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR