Nakita.id - Siapa yang sangka film horor ternyata baik untuk kesehatan mental.
Biasanya film horor menayangkan adegan-adegan mencekam dan penuh teror dari makhluk asing.
Di Indonesia sendiri film horor menampilkan pengalaman mengerikan seseorang berhadapan dengan hantu.
Walaupun banyak orang yang menolak untuk menonton film horor karena kengeriannya, tak sedikit juga yang menyukai menonton film horor.
Suasana mencekam dan penuh ketegangan yang dihasilkan dari menonton film horor ternyata disukai banyak orang.
Bahkan banyak juga film-film horor yang meraup keuntungan dari penayangannya di bioskop.
Dilansir dari Forbes, film It tahun 2017 menjadi film paling laku sepanjang masa dengan keuntungan lebih dari $700 juta.
Health melaporkan apa yang menjadi penyebab banyak orang menyukai menonton film horor.
Baca Juga: Wah Baru Tahu, Ada 4 Kegiatan Bisa Meningkatkan Gairah Seksual, Salah Satunya Menonton Film Horor
Padahal film horor menampilkan adegan-adegan yang mengerikan dan menempatkan seorang tokoh dalam film tersebut berada dalam bahaya.
Menurut psikolog Krista Jordan, PhD, saat menonton film horor, tubuh kta dipenuhi oleh adrenalin dan euforia.
Dengan begitu, zat kimia yang ada di dalam otak seperti endorfin dan dopamin menjadi terstimulasi.
Apabila endorfin dan dopamin naik, kita akan merasakan keseruan saat menonton film horor.
Sehingga beberapa orang bisa merasa terpacu adrenalinnya saat menonton film horor.
Tak jarang juga banyak orang yang menjadikan menonton film horor sebagai hobi.
Ternyata, menonton film horor memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan mental.
Apa yang terjadi pada tubuh kita saat atau setelah menonton film horor?
Dilansir dari National Geographic, ada hal yang menyenangkan setelah kita menonton film horor.
Zlatin Ivanov, seorang psikiater menjelaskan bahwa setelah menonton film horor, otak kita akan berusaha untuk tenang.
Sebab pelepasan dopamin berkesinambungan dengan respons otak sehingga meningkatkan perasaan senang dan nyaman.
Menonton film horor juga berdampak positif karena adanya excitation transfer.
Fenomena excitation transfer ini dipopulerkan oleh seorang ahli psikologi komunikasi dari University of Alabama, Amerika Serikat, bernama Dolf Zillmann.
Zillmann menyatakan bahwa ada ketakutan yang dialami oleh penonton film horor yang kemudian dapat menumbuhkan emosi yang positif secara lebih intensif setelah menonton film horor.
Sebuah penelitian menemukan bahwa penggemar film horor nyaman merasa takut di tempat mereka menonton film horor.
Baca Juga: Tak Takut Diajak Sahabatnya Nonton Film Horor Annabele, Vanessa Angel: 'Lebih Sereman di Penjara!'
Ada berbagai macam orang menikmati film-film horor.
Ada yang menonton di kamarnya sehingga bisa rebahan di kasurnya, di bioskop yang disediakan kursi empuk, atau di ruang TV dengan sofa yang nyaman.
Ternyata, ada kenyamanan tersendiri ketika menonton film yang menakutkan, namun di situasi atau keadaan yang nyaman.
Psikolog klinis Margot Levin, PhD mengatakan pada Health bahwa menonton hal yang mengerikan dalam lingkungan yang terkontrol dan nyaman menjadi sesuatu yang diinginkan banyak orang.
Penelitian paling baru menyimpulkan bahwa menonton film horor secara optimal bisa menstimulasi stimulus di otak manusia.
Otak manusia akan memproses dan membuat penontonnya berpikir, apa yang akan terjadi apabila ancaman di dalam film tersebut nyata.
Dari situlah seseorang akan bereaksi melalui tubuhnya seperti detak jantung mulai naik, pupil mata membesar, tekanan darah naik, dan kaget bila ada adegan yang mengagetkan.
Dalam artikelnya, kontributor National Geographic, Nicole Johnsohn, merasakah ada pelepasan stress dari menonton film horor.
Sebelumnya, dirinya cukup dibuat trauma dengan meninggalnya mendiang ibunya.
Trauma tersebut dirasakannya selama bertahun-tahun.
Sampai suatu ketika ia dan teman-temannya menyewa film horor berjudul Return to Horror High.
Selesai menonton film tersebut, Johnsohn merasakah ada euforia dan perasaan bangga karena berhasil menonton film tersebut sampai selesai.
Menurutnya, pengalamannya tersebut memberikan efek pelepasan secara emosional.
Semenjak itu, ia menonton banyak film horor untuk membantunya menghadapi trauma hidup.
Namun, hal yang berbeda terjadi pada yang disampaikan oleh Dr. Pamela Rutledge, direktur Media Psychology Research Center.
Baca Juga: Mudah! Kalori Hilang Seketika dengan Cara Menonton Film Horor
Orang yang memiliki gangguan kecemasan berkemungkinan untuk memiliki dampak negatif dari menonton film horor.
Menurutnya, kecemasan yang kronis bisa meningkatkan sensitivitas untuk terkejut.
Sehingga orang yang sudah mengalami kecemasan dan stress merespon secara negatif melalui hal yang membuatnya kaget.
Sensitivitas dalam kecemasan merupakan perasaan takut bercampur cemas dan bisa menjadi salah interpretasi sebagai ancaman sungguhan.
Sally Winston, psikolog dan direktur Anxiety and Stress Disorder Institute of Maryland, mengatakan rasa takut dari menonton film horor bagi penderita gangguan kecemasan akan memicu serangan panik dan kecemasannya.
Namun, beberapa praktik psikologi menggunakan film horor sebagai metode penanganan orang penderita OCD atau gangguan kecemasan.
Walaupun begitu, tak semua praktik psikologi menggunakan metode ini tergantung dari kondisi pasien.
Menurut Healthline, ada beberapa cara untuk menonton film horor yang baik demi kesehatan mental.
Pertama, pastikan memilih film horor yang tepat dan sanggup bagi Moms untuk menontonnya.
Sebab selera setiap orang dalam menonton film horor berbeda-beda.
Misalnya, ada orang yang lebih cocok menonton horor berjenis supranatural seperti Paranormal Activity, The Sixth Sense atau Pengabdi Setan.
Ada juga yang lebih cocok menonton subgenre psychological horor seperti Black Swan, Mother!, atau Get Out.
Ada juga yang lebih suka menonton horor slasher seperti Saw atau Rumah Dara walaupun tak semuanya sanggup menonton jenis horor ini.
Kedua, tetap prioritaskan kenyamanan diri kita dalam menonton film horor.
Tak ada salahnya jika berhenti menonton film horor apabila tiba-tiba perasaan menjadi tidak nyaman.
Baca Juga: Poster Film Horor Terbaru Raffi dan Nagita Tuai Komentar Pedas Warganet:
Ketiga, menonton bersama orang lain, misalnya teman atau keluarga, juga bisa dilakukan agar dapat merasa aman.
Keempat, jangan sampai keterusan menonton film horor sampai lupa waktu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Toledo's Department of Health and Recreation, terus-terusan menonton TV atau film dapat meningkatkan gejala kecemasan dan gangguan tidur.
Hal ini bisa saja mengganggu walaupun tayangan yang ditonton bukan film horor.
Terus-terusan menonton film juga bisa mempengaruhi adrenalin dalam tubuh dan membuat kualitas tidur menjadi buruk.
Menonton film horor memang baik untuk pelepasan stres, namun juga harus dalam kondisi yang terkontrol.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Forbes,Healthline,Health,National Geographic |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR