Panas yang terperangkap di dalam kulit bisa menyebabkan inflamasi dan peradangan pada kulit.
Tak menutup kemungkinan juga menyebabkan berkembangnya jaringan parut atau keloid.
Menurut Sandi, sodium fluoride akan menutupi luka dan justru membuat bakteri terperangkan di luka bakar tersebut.
Jika terperangkap, bakteri akan tumbuh dan berkembang biak di tubuh kita.
Tak hanya sodium fluoride, kandungan kalsium dan pepermin dalam pasta gigi juga berbahaya bagi kulit.
Dilansir dari The Times of India, kandungan kalsium dan pepermin dalam pasta gigi hanya akan meningkatkan risiko infeksi dan berpengaruh pada jaringan kulit.
Sementara itu, dikutip dari Bustle, peppermint juga bisa berpengaruh pada bekas luka yang ditinggalkan.
Bila dioleskan pasta gigi pada luka bakar, akan menyebabkan bekas luka warna merah atau coklat.
Biasanya hal ini terjadi pada orang-orang yang memiliki warna kulit agak gelap.
Pasta gigi mengandung bahan kimia yang baik untuk gigi kita namun tidak untuk kulit.
Maka dari itu, tidak disarankan penggunaan pasta gigi untuk pertolongan pertama pada luka bakar.
Sebab, hanya akan memperburuk kondisi luka bahkan menimbulkan penyakit baru.
Nantinya, luka bakar yang diolesi pasta gigi tak benar-benar pulih karena meninggalkan bekas luka.
Sebaiknya, apabila hendak mengurangi rasa sakit pada luka bakar menggunakan bahan yang lebih ramah terhadap kulit.
Apa saja?
Source | : | Kompas.com,Healthline,metro.co.uk,Bustle,Times of India,Delta Dentalia |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR