"Dugaan saat ini, hal tersebut disebabkan karena aktivasi berlebihan dari sistem imun alamiah dan keseimbangan pembentukan antibodi dan sistem inflamasi akibat infeksi bergeser ke arah sistem inflamasi," kata Hendra kepada Kompas.com.
Apabila badai sitokin pasca Covid-19 sudah mengenai paru-paru dan jantung, maka peluang untuk sembuh tergantung dari kerusakan yang dialami.
"Semakin berat kerusakan, peluang pulihnya semakin kecil," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Bisa Vaksin karena Tekanan Darah Tinggi, Langsung Minum Air Belimbing Wuluh Agar Tensi Normal Lagi
Pengobatannya sendiri tergantung pada berat atau ringannya gejala yang muncul.
Kendati demikian, dr. Hendra mengatakan bahwa, hingga saat ini pengobatan definitif terkait badai sitokin belum ada yang pasti.
"Pengobatan yang ada saat ini ditujukan untuk mempertahankan fungsi organ tubuh agar tidak makin rusak," tutupnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR