Nakita.id - Begini penjelasan dari ahli tentang badai sitokin pasca Covid-19.
Badai sitokin merupakan suatu kondisi yang harus ditangani dengan tepat dan cepat.
Apabila tidak ditangani dengan cepat, dikhawatirkan bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pandemi Menurut Psikolog
Badai sitokin merupakan suatu kondisi dimana tubuh melepaskan terlalu banyak zat sitokin ke dalam darah dengan waktu yang cepat.
Sitokin sendiri merupakan suatu protein yang memegang peran penting bagi kekebalan tubuh.
Protein tersebut sangat dibutuhkan ketikan tubuh melawan virus yang menyerang.
Akan tetapi, terlalu banyak sitokin yang ada di dalam tubuh, bisa menyebabkan peradangan di jaringan paru-paru dan pembulu darah, Moms.
Peradangan paru-paru tersebut bisa terus terjadi meski Moms sudah dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19.
Kebanyakan orang yang mengalami badai sitokin akan mengalami sesak napas yang parah.
Bahkan, banyak juga yang harus menggunakan ventilator.
Kebanyakan orang pun akan bertanya-tanya apakah badai sitokin pasca Covid-19 bisa disembuhkan dalam waktu cepat?
Melansir dari Kompas.com, dokter spesialis penyakit dalam di Primaya Evasari Hospital, dr. Hendra Gunawan, SP.PD, mengatakan, badai sitokin bisa menyerang multiorgan.
Namun, hingga saat ini mekanisme terjadinya badai sitokin masih belum sepenuhnya diketahui dan masih dalam penelitian.
"Dugaan saat ini, hal tersebut disebabkan karena aktivasi berlebihan dari sistem imun alamiah dan keseimbangan pembentukan antibodi dan sistem inflamasi akibat infeksi bergeser ke arah sistem inflamasi," kata Hendra kepada Kompas.com.
Apabila badai sitokin pasca Covid-19 sudah mengenai paru-paru dan jantung, maka peluang untuk sembuh tergantung dari kerusakan yang dialami.
"Semakin berat kerusakan, peluang pulihnya semakin kecil," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Bisa Vaksin karena Tekanan Darah Tinggi, Langsung Minum Air Belimbing Wuluh Agar Tensi Normal Lagi
Pengobatannya sendiri tergantung pada berat atau ringannya gejala yang muncul.
Kendati demikian, dr. Hendra mengatakan bahwa, hingga saat ini pengobatan definitif terkait badai sitokin belum ada yang pasti.
"Pengobatan yang ada saat ini ditujukan untuk mempertahankan fungsi organ tubuh agar tidak makin rusak," tutupnya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR