"Mas menteri Nadiem Makariem mengatakan ada kecenderungan KDRT ketika PJJ ini. Dan datanya juga menunjukkan hal demikian," paparnya.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan munculnya KDRT ini.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab KDRT ataupun kekerasan pada anak ini meningkat akibat stres.
"Kondisi PJJ penuh tekanan, orangtua menghadapi masalah sehingga stres. Maka mereka tidak mampu mengatur emosinya dengan baik," tuturnya.
Hal ini membuat orangtua melakukan kekerasan baik secara verbal maupun fisik.
Bahkan David memaparkan data dari Komisi Perlindungan Anak bahwa sepanjang 2020 ada hampir 5.000 kasus kekerasan pada anak.
Dan kasus ini tertinggi dalam 1 dekade belakangan.
David mengakui bahwa memang PTM terbatas tidak menjamin masalah tersebut terjamin selesai, tetapi setidaknya bisa dikurangi.
"Tidak bisa diharapkan hilang sama sekali tapi bisa monitoring dari instasi terkait untuk cegah angka putus sekolah dan kekerasan pada anak," jelas David.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR