Hal tersebut anak yang memiliki bibir sumbing ini banyak mendapatkan stigma buruk dari masyarakat.
Stigma tersebut bisa berdampak pada rasa kurang percaya diri pada anak.
Bahkan tidak jarang anak merasa cemas dan ingin menyerah terhadap masa depannya karena hal tersebut.
"Karena adanya perbedaan fisik, anak dengan bibir sumbing atau celah langit-langit mulut mengalami dampak psikis yang bisa berasal dari dalam maupun dari luar dirinya," kata Hanlie Muliani, M.Psi, Psikolog Klinis, Sahabat Orang Tua & Anak (SOA) Parenting & Education Support Center yang bermitra dengan Smile Train Indonesia, dalam acara virutal "Stop Bullying Bibir Sumbing," Jumat (10/9/2021).
"Misalnya merasa tidak seberuntung anak-anak lain, merasa diperlakukan tidak adil, hingga mengalami penolakan dari lingkungan sekitar berupa intimidasi, ejekan bahkan pengucilan," lanjut Hanlie.
Baca Juga: Yuk Moms Ciptakan Senyum Baru Anak Indonesia Berbibir Sumbing Bersama Smile Train
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR