Kondisi tersebut karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang bibir sumbing dan cara menyikapinya.
Jika dibiarkan terus menerus anak dapat merasa minder, putus asa, dan kecewa dengan kehidupannya.
Selain itu, kondisi bibir sumbing juga berpotensi membawa dampak fisik seperti kesulitan bicara, makan, dan bernafas, sehingga penanganan sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
"Oleh karena itu, tindakan operasi juga perlu disertai dengan penanganan komprehensif yang meliputi pendampingan psikologis, baik kepada pasien maupun keluarganya," ungkap Hanlie.
"Ajakan untuk Stop Bullying Bibir Sumbing! sesuatu yang baik dan perlu kita laksanakan secara konsisten," lanjut Hanlie.
Dalam sebuah keluarga orangtua juga harus menerima satu sama lain, khususnya menerima anak dengan kondisi sumbing.
"Penerima dan dukungan dari keluarga merupakan pondasi utama kepercayaan diri seorang anak, sayangi dan terima anak kita apa adanya dengan tulus apa adanya, " pungkas Hanlie.
Baca Juga: Smile Train Berikan Senyum Bagi Anak-Anak India Karena Operasi Gratis!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR