Nakita.id - Apa, saja, sih penyebab sulit hamil pada wanita?
Sebenarnya ada banyak yang menyebabkan wanita menjadi sulit hamil.
Kesulitan hamil yang dialami pada wanita dinamakan infertilitas atau yang lebih populer dengan tidak subur.
Tahukah Moms, bahwa ternyata berat badan juga memengaruhi infertilitas?
Ketidaksuburan seseorang bisa diukur dari indeks massa tubuh atau body mass index (BMI).
Dengan pengukuran yang dilakukan melalui indeks massa tubuh, orang bisa memahami apakah dirinya mengalami kelebihan berat badan atau tidak.
Nah, yang perlu Moms tahu, seseorang akan dinyatakan kelebihan berat badan jika dari pengukuran indeks massa tubuhnya sebesar 25 hingga 29,9.
Apabila indeks massa tubuh sudah mencapai angka 30, artinya seseorang mengalami obesitas.
Baca Juga: Wajib Tahu! Apa Saja Penyebab Sulit Hamil Pada Wanita? Simak Faktanya
Mengapa seseorang yang dinyatakan kelebihan berat badan atau obesitas bisa berpeluang mengalami infertilitas?
Dilansir dari National Center of Biotechnology Information, kelebihan berat badan biasanya diasosiasikan dengan siklus menstruasi dan anovulasi.
Keduanya sering dikaitkan dengan penyebab sulit hamil pada wanita.
Secara lebih jelas, orang dengan kelebihan berat badan pada dasarnya mengalami permasalahan pada metabolisme.
Di dalam tubuh, ada suatu zat yang dinamakan insulin.
Sayangnya, jika metabolisme tubuh terganggu, kinerja insulin akan terganggu sehingga sulit bagi wanita untuk berovulasi.
Memag, apa hubungannya antara insulin dengan ovulasi pada wanita?
Insulin pada tubuh wanita yang kelebihan berat badan akan mengalami resistensi.
Gejala resistensi insulin seringkali dikaitkan dengan gagalnya sel telur untuk menempel ke uterus.
Akibatnya, sel-sel telur ini hanya terkumpul di indung telur.
Sperma baru mampu membuahi sel telur apabila sel telur sudah menempel pada uterus.
Jika sel telur hanya sampai pada indung telur, maka tidak bisa dibuahi.
Inilah yang dinamakan dengan sindrom ovarium polikistik atau polycycstic ovariumm syndrome (PCOS).
Hal ini bisa saja diatasi dengan mengurangi gejala resistensi insulin sehingga PCOS bisa teratasi.
Selain itu, wanita dengan kelebihan berat badan tak hanya disebabkan karena terganggunya kandungan insulin dalam tubuh.
Dilansir dari The Conversation, hormon leptin yang ada di dalam tubuh diproduksi terlalu banyak oleh jaringan lemak.
Akibatnya, hormon ini menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Hal ini hanya akan menyebabkan keseimbangan hormon dalam tubuh dan mengurangi kesuburan.
Distribusi lemak tubuh juga memengaruhi siklus menstruasi.
Apabila semakin bertambah berat badan dan bertambah lemak di bagian perut, akan semakin berisiko untuk mengalami permasalahan ketidaksuburan.
Sel-sel lemak juga menghasilkan estrogen yang berlebih.
Estrogen yang berlebih ini juga berpotensi menimbulkan gejala PCOS.
Kelebihan berat badan yang menjadi penyebab sulit hamil pada wanita ini juga harus diperhatikan oleh pria.
Alasan mengapa pasangan tak kunjung mendapatkan momongan, sepertiganya adalah dari kesuburan pria.
Maka dari itu, pria yang kelebihan berat badan juga berpotensi menimbulkan ketidaksuburan.
Ternyata, sel-sel lemak menyebabkan terganggunya hormon testosteron.
Dilansir dari School of Public Health, Harvard University, penelitian menjelaskan bahwa pria dengan kelebihan berat badan mengalami masalah pada jumlah sperma.
Ditemukan bahwa pria yang kelebihan berat badan cenderung memproduksi sperma dalam jumlah yang rendah atau bahkan tak memproduksi sperma sama sekali.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa pria yang kelebihan berat badan 11 persen lebih berpotensi memiliki jumlah sperma yang rendah.
Pada proses ejakulasi, pria dengan berat badan berlebih 39 persen lebih berpotensi untuk tak mengeluarkan sperma.
Menurut penelitian di Harvard University, hal ini menjadi masalah kesehatan yang perlu diselesaikan.
Selain itu, berat badan juga menimbulkan masalah pada kemampuan ereksi.
Akibatnya, pria dengan berat badan berlebih cenderung kurang memiliki gairah seksual.
Diperlukan gaya hidup yang lebih sehat untuk mendapatkan tingkat kesuburan yang lebih baik.
Kondisi testis juga menjadi salah satu penyebab lain infertilitas pada pria.
Apabila testis mengalami pembengkakan, maka akan berpotensi mengganggu kesuburan.
Sebaiknya untuk menangani hal tersebut, diperlukan penanganan dokter.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab sulit hamil yang disebabkan karena kelebihan berat badan?
Pertama, ketidaksuburan yang disebabkan karena berat badan bisa diatasi dengan mengurangi berat badan yang berlebih.
Hal ini bisa dilakukan dengan melaksanakan diet dan olahraga secara rutin.
Sehingga, nantinya bisa mencapai berat badan yang seimbang sehingga siklus menstruasi dan ovulasi bisa normal kembali.
Begitu juga dengan pria. Mencapai berat badan yang seimbang akan mempengaruhi jumlah sperma.
Dengan begitu, kesempatan untuk bisa mendapatkan momongan akan lebih besar.
Menurut The Conversation, berat badan yang ideal untuk meningkatkan kesuburan paling tidak 5 hingga 10 persen dari berat badan sebelumnya.
Apabila menurunkan sebanyak 7 persen berat badan serta melaksanakan olahraga rutin juga membuat badan semakin bugar.
Baca Juga: Patut Diketahui Jika Moms Ingin Cepat Hamil, Coba Konsumsi Teh Hijau
Kedua, memakan makanan yang rendah lemak juga sangat dibutuhkan.
Mengurangi produksi lemak juga membuat produksi hormon estrogen menjadi lebih seimbang.
Sebaiknya, jika ingin tetap ingin mengonsumsi asupan lemak, disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tak jenuh.
Sebab, lemak tak jenuh baik untuk kesehatan jantung.
Terakhir, dukungan dari teman dan keluarga juga bisa menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan kesuburan.
Dukungan sosial dari keluarga dapat mengurangi stress.
Penting juga mendapatkan bantuan konsultasi dari dokter, atau ahli psikologi untuk dukungan sosial.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | The Conversation,Penn Medicine,Harvard School of Public Health,NCBI |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR