Insulin pada tubuh wanita yang kelebihan berat badan akan mengalami resistensi.
Gejala resistensi insulin seringkali dikaitkan dengan gagalnya sel telur untuk menempel ke uterus.
Akibatnya, sel-sel telur ini hanya terkumpul di indung telur.
Sperma baru mampu membuahi sel telur apabila sel telur sudah menempel pada uterus.
Jika sel telur hanya sampai pada indung telur, maka tidak bisa dibuahi.
Inilah yang dinamakan dengan sindrom ovarium polikistik atau polycycstic ovariumm syndrome (PCOS).
Hal ini bisa saja diatasi dengan mengurangi gejala resistensi insulin sehingga PCOS bisa teratasi.
Selain itu, wanita dengan kelebihan berat badan tak hanya disebabkan karena terganggunya kandungan insulin dalam tubuh.
Dilansir dari The Conversation, hormon leptin yang ada di dalam tubuh diproduksi terlalu banyak oleh jaringan lemak.
Akibatnya, hormon ini menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Hal ini hanya akan menyebabkan keseimbangan hormon dalam tubuh dan mengurangi kesuburan.
Distribusi lemak tubuh juga memengaruhi siklus menstruasi.
Apabila semakin bertambah berat badan dan bertambah lemak di bagian perut, akan semakin berisiko untuk mengalami permasalahan ketidaksuburan.
Sel-sel lemak juga menghasilkan estrogen yang berlebih.
Estrogen yang berlebih ini juga berpotensi menimbulkan gejala PCOS.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | The Conversation,Penn Medicine,Harvard School of Public Health,NCBI |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR