Kesuburan perempuan yang kekurangan berat badan cenderung terganggu.
Dilansir dari Mayo Clinic, perempuan yang kekurangan berat badan cenderung terganggu proses ovulasinya.
Mengalami kekurangan berat badan akan membuat hormon wanita menjadi terganggu.
Biasanya, perempuan yang kekurangan berat badan membutuhkan lebih dari satu tahun untuk hamil.
Apabila dinyatakan kekurangan berat badan dan memiliki BMI di bawah 18,5, tubuh akan berhenti memproduksi estrogen.
Estrogen adalah hormon yang memengaruhi persiapan sel telur sehingga proses ovulasi terbentuk.
Sayangnya, jika kekurangan berat badan ovulasi tidak terjadi.
Hal ini juga dapat membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Wanita akan mengalami kesulitan untuk hamil karena tidak terjadi ovulasi yang dapat menghasilkan sel telur.
Alhasil, sperma yang masuk tidak bisa membuahi apa-apa.
Untuk bisa hamil, perempuan harus memiliki lemak tubuh yang cukup untuk menghasilkan sel telur sehingga bisa dibuahi.
Biasanya, wanita yang terlalu banyak melakukan aktivitas fisik bisa saja memiliki BMI yang rendah.
Menurut Rose Frisch, profesor di Harvard School of Public Health, hal ini karena kurangnya sex fat.
Sex fat adalah lemak yang harus dihasilkan untuk mendorong produksi estrogen sehingga wanita bisa ovulasi.
Akibatnya, ia mengalami permasalahan pada siklus menstruasinya dan kesuburan.
Source | : | Mayo Clinic,womens health,Cleveland Clinic,The Guardian,Verywell Family |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR