Dari penelitian yang dilakukan oleh Michigan State University, Amerika Serikat, berkebun bersama anak sebagai waktu #FamilyQuality baik untuk perkembangan anak.
Misalnya, untuk perkembangan fisiknya, berkebun baik untuk berlatih sistem geraknya.
Dengan memindahkan tanaman dari tempat satu ke tempat lain misalnya, bisa membuatnya belajar mengenai cara mengatur sesuatu.
Mereka akan menggunakan otot-otot dan keseimbangannya dalam kegiatan berkebun.
Menyiram tanaman juga akan membuatnya lebih tenang sebab anak menikmati kegiatan tersebut.
Dilansir dari The British Psychological Society, dengan melakukan hal-hal yang melatih gerak tubuhnya, anak akan memiliki kesehatan tulang yang lebih baik.
Hal ini baik untuk anak, apalagi di masa pandemi ini yang memaksanya untuk berdiam di rumah.
Rasa stresnya selama pandemi juga bisa berkurang karena berkebun.
Berfokus dengan apa yang dikerjakan saat berkebun membuat seseorang lebih mudah untuk memfokuskan perhatiannya.
Misalnya, seseorang akan mengukur seberapa banyak air yang harus disiramkan, atau berapa banyak pupuk yang harus dimasukkan ke dalam pot.
Hal ini membuat seseorang menjadi lebih fokus namun juga menikmati kegiatan tersebut.
Perasaan anak menjadi lebih baik saat berkebun.
Bercocok tanam juga menyebabkan anak menjadi lebih percaya diri.
Ketika selesai melakukan pekerjaannya, menanam pohon pertamanya, ia akan merasa telah mencapai suatu prestasi.
Berkebun menjadi kegiatan yang menyenangkan untuknya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | WebMD,MSU.edu,NCBI,aha-now.com,earlylearningfurniture.co.uk,Better Health,The British Psychological Society |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR