Menggoreng sayuran bisa memunculkan akrilamida.
Dilansir dari Kompas.com, akrilamida biasanya timbul setelah menggoreng karbohidrat.
Apabila diketahui kandungan akrilamida sangat tinggi pada suatu makanan, inilah yang menyebabkan kanker.
Kandungan akrlamida berpotensi memicu kanker ginjal, paru-paru, dan kerongkongan.
Pada perempuan, kandungan akrilamida yang tinggi jauh lebih berbahaya.
Sebab, akrilamida kerap diasosiasikan dengan kanker endometrium dan kanker ovarium.
Hal ini bukan mengenai pemakaian bahan baku minyaknya saja.
Dilansir dari Women's Health, bahkan ketika menggunakan minyak yang lebih sehat pun juga tetap memicu munculnya zat karsinogen.
Mengapa bisa begitu?
Sebab, yang menjadi permasalahan adalah suhu panas yang dari minyak yang dipanaskan tersebut.
Panas pada minyak goreng inilah yang menyebabkan senyawa kimia terbentuk dan menjadi tidak sehat.
Belum lagi, jika saat menggoreng, makanan akan menyerap minyak sehingga senyawa kimia turut terserap.
Menggoreng kubis bisa merusak vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya.
Dilansir dari nutritionfacts.org, beberapa negara sudah menerapkan cara menggoreng kentang yang baik dan benar.
Beberapa lembaga yang memproduksi makanan telah menerapkan menggoreng dengan suhu rendah sehingga senyawa kimia tak terbentuk.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline,Women's Health,healthfully.com,Medical News Today,nutritionfacts.org |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR