Nakita.id - Tidur siang memang menjadi kebutuhan dasar untuk anak.
Dengan tidur siang, energinya tetap terjaga.
Apalagi, anak mengalami perkembangan setiap harinya.
Sehingga, kebutuhannya akan energi perlahan-lahan akan berubah.
Tidur siang juga membuat perkembangan otaknya juga menjadi lebih maksimal, lo, Moms.
Dilansir dari WebMD, dengan mengistirahatkan otaknya sebentar melalui tidur siang, memori anak menjadi lebih baik.
Kesehatan tubuhnya juga tetap terjaga dengan tidur siang dan terhindar dari risiko obesitas.
Suasana hatinya juga cenderung lebih baik karena anak yang sering tidur siang terbukti lebih senang dan tidak mudah cemas.
Baca Juga: Nyesel karena Masih Jarang Dilakukan, Tidur Siang Ternyata Banyak Manfaatnya
Anak-anak biasanya membutuhkan tidur paling tidak 10 hingga 14 jam sehari sudah termasuk dengan tidur siang.
Bagi anak-anak yang sudah memasuki jenjang sekolah, tidak perlu tidur siang berlama-lama.
Cukup dengan 30 menit memejamkan mata saja sudah termasuk istirahat siang yang setara dengan tidur siang.
Namun, bagaimana dengan anak yang sudah tidak mau diajak tidur siang?
Saat diajak tidur siang, anak masih terlihat berenergi dan masih ingin beraktivitas.
Wajar bila Moms khawatir anak akan semakin rewel.
Namun, barangkali inilah saatnya anak sudah tidak membutuhkan tidur siang lagi.
Semula anak mudah untuk diajak tidur siang demi kesehatan dan perkembangannya.
Namun, apabila Moms menemukan anak sudah tidak mau tidur siang dan lebih memilih melakukan aktivitasnya, Moms tidak perlu khawatir.
Barangkali inilah saatnya si Kecil sudah tak perlu tidur siang lagi.
Sebenarnya, faktor umur tak menjadi penentu kapan anak tidak perlu tidur siang lagi.
Kejadian ini bisa saja terjadi pada anak tak peduli berapa umurnya.
Biasanya, hal ini dapat diketahui dengan beberapa perilaku anak, misalnya:
1. Sulit tidur siang
Anak mencoba untuk tidur siang namun kesulitan melakukannya.
Ada saja hal yang membuatnya untuk tetap terjaga dan melakukan hal lain, seperti bermain atau bernyanyi.
Anak juga menjadi lebih rewel karena tidak merasa ingin tidur.
2. Kesulitan saat tidur malam
Bisa saja, hal ini terjadi karena energinya masih penuh dari tidur siangnya.
Maka dari itu, sudah saatnya Moms mengurangi waktu tidurnya agar ia nyenyak tidur malam.
3. Bangun terlalu pagi
Dilansir dari Sleep Foundation, anak bisa saja sudah merasa cukup beristirahat bahkan ketika bangun pagi.
Saat bangun pagi anak bisa saja bangun lebih awal daripada sebelumnya.
4. Tidak menunjukkan tanda kelelahan walau tidak tidur siang
Jika anak tak lagi menguap dan kelelahan setelah melakukan aktivitasnya, artinya ia sudah tidak butuh tidur siang lagi.
Tidak perlu dipaksakan jika anak sudah tidak ingin tidur siang.
Sebab, seiring perkembangan otaknya, tidur siang akan semakin tidak kdibutuhkannya.
Namun, Moms juga perlu memerhatikan perilakunya apabila si Kecil tidak lagi ingin tidur siang.
Jika dengan tidak tidur siang anak menjadi mudah lelah dan mudah rewel di sore hari, maka belum saatnya ia meninggalkan kebiasaan tidur siang.
Anak belum siap meninggalkan kebiasaan tidur siang emosinya akan terpengaruh.
Yang Moms harus perhatikan adalah mereka membutuhkan waktu lebih untuk tidur di malam hari.
Ada baiknya, jika nantinya Si Kecil tidur lebih awal dan menepati waktu ideal untuk tidur sesuai umurnya.
Agar waktu tidur siang tak terbuang sia-sia, ada, lo, sejumlah kegiatan yang bisa dilakukannya.
Melalui kegiatan-kegiatan ini anak menjadi lebih bisa memiliki #FamilyQuality bersama Moms dan Dads.
Sehingga, bonding atau keterikatan antara orangtua dan anak semakin kuat.
Berikut adalah kegiatan yang bisa dilakukan orangtua dan anak untuk mengisi #FamilyQuality.
Kenapa, sih, perlu melakukan #FamilyQuality?
#FamilyQuality tak hanya bermanfaat bagi hubungan dan harmonisme keluarga saja.
Namun, juga membentuk kesehatan mental yang jauh lebih baik.
Menghabiskan waktu bersama anak akan menjadi sebuah penyegaran dari kesibukan di pekerjaan.
Anak juga menjadi terlatih untuuk bersosialisasi.
Moms dan Dads bisa memilih kegiatan-kegiatan apa yang cocok untuk mengganti waktu tidur siangnya.
Ini dia daftar kegiatan yang bisa dijadikan alternatif mengganti waktu tidur siang Si Kecil.
1. Membaca buku
Moms dan Dads bisa mengajaknya membaca buku kesukaannya.
Bisa juga Moms dan Dads memberikannya buku baru untuk dibaca dan membacanya bersama-sama.
2. Memasak
Jika hendak memasak bersama-sama pastikan si Kecil dijauhkan dari benda-benda yang tajam.
Moms bisa meminta Si Kecil untuk memberikannya tugas-tugas ringan, seperti mengambilkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
3. Karaoke
Karaoke di rumah bisa jadi alternatif dan menjadi pilihan yang paling mudah dilakukan.
Apalagi, jika anak menyanyikan lagu kesukaannya di depan televisi.
Baca Juga: Tolong Coba Tidur 20 Menit di Siang Hari, Ahli Sudah Berikan Bukti Tidak Terduga Seperti Ini
Moms dan Dads juga bisa menambahkan peralatan seperti mikrofon untuk menambah suasana keseruan.
4. Olahraga ringan seperti menari
Bukan berarti di masa pandemi kita bisa diam saja di rumah.
Kita juga membutuhkan olahraga untuk tetap membuat badan kita aktif.
Sama seperti Si Kecil agar badannya tetap bugar.
Bisa dimulai dari olahraga ringan seperti menari dengan lagu kesukaannya.
5. Menonton film
Moms dan Dads bisa mengajak anak untuk melihat film kesukaannya.
Atau sebelum menonton, biarkan anak memilih film yang ingin ditontonnya.
Source | : | WebMD,Healthline,Parents,Sleep Foundation |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR