Di sebuah studi 2006, peneliti meminta wanita untuk menyimpan catatan aktivitas seksual setelah mereka mencapai usia kehamilan 36 minggu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang aktif secara seksual saat cukup bulan memang cenderung melahirkan lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak berhubungan seks.
Tidak hanya itu, kebutuhan akan induksi persalinan juga berkurang.
Penelitian lain memiliki hasil yang berbeda.
Sebuah studi, para peneliti memeriksa 47 wanita yang berhubungan seks cukup bulan (39 minggu) versus 46 lainnya yang tidak aktif secara seksual.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Apa yang Terjadi Ketika Ibu Hamil Terlalu Banyak Makan Buah Jeruk?
Usia kehamilan bayi yang lahir dari ibu yang aktif secara seksual sebenarnya sedikit lebih tua (39,9 minggu) dibandingkan dengan yang tidak aktif (39,3 minggu).
Tim menyimpulkan bahwa seks saat aterm tidak menginduksi persalinan atau mematangkan serviks.
Lalu apakah aman berhubungan intim saat hamil?
Dengan kata lain, seks mungkin atau mungkin tidak menginduksi persalinan.
Tapi apakah seks aman selama kehamilan? Jawaban singkatnya adalah iya.
Pasalnya penis pasangan tidak akan menusuk kepala bayi. Itu dilindungi oleh cairan ketuban, sumbat lendir, dan otot-otot rahim.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR