Dan lagi saya juga ingin memantau perkembangan anak tiap bulan,
Hal ini dilakukan agar mengetahui perkembangan berat dan tinggi badan untuk menghindari stunting (tinggi badan yang kurang dibanding anak seusianya)
Dengan metode memecah pemberian vaksin, maksimal 2 setiap kali.
Syukurlah anak saya tidak pernah mengalami demam atau sumeng, dan apapun efek setelah vaksin.
Meskipun tetap dengan catatan kondisi tiap anak berbeda ya, Moms.
BACA JUGA :Riset: Bukan 2, Nyatanya Ada 5 Jenis Diabetes! Ini Penjelasan Ahli
Pengalaman lainnya yakni ketika waktu vaksin tiba, tapi Harvey sedang common cold (salesma), khawatir jadwal vaksin terlewat lama.
Saya pun nekat ke dokter, ternyata jika yang diberikan adalah vaksin mati (bukan bakteri hidup yang dilemahkan) maka tidak masalah pemberian vaksin dilakukan.
Selama anak tidak dalam kondisi demam, saat itu saya mau vaksin Japanese Encaphalitis (JE) yang sedang sulit didapat karena sering kosong stoknya.
Syukurlah Harvey bisa divaksin meski kondisinya tidak sepenuhnya sehat.
Galau dengan Merek Vaksin
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Kusmiyati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR