Selain itu, ada juga stigma lainnya yang berkembang terhadap pria yang menggunakan kontrasepsi.
Yakni, kekhawatiran bahwa suami akan melakukan seks bebas atau 'jajan' di luar tanpa sepengetahuan istrinya.
Kalis berpendapat bahwa, pria yang menggunakan kontrasepsi adalah orang-orang dengan pemikiran modern yang tidak ingin membuat istrinya kerepotan lagi setelah melewati perjuangan mengandung dan melahirkan.
Namun, lantaran adanya stigma-stigma tersebut, kini semakin banyak pasangan yang enggan memakai kontrasepsi sehingga terjadi kehamilan yang tidak diharapkan.
Dr. Emi Nurdjasmi, M. Kes, Ketua Umum PP IBI (Ikatan Bidan Indonesia) menjelaskan bahwa, kehamilan yang tidak diharapkan adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap, kematian ibu, kematian bayi dan stunting.
Terdapat 7,2% dari 1.057 kasus kematian ibu yang disebabkan oleh kehamilan dibawah 20 minggu akibat aborsi, keguguran atau kehamilan yang tidak diharapkan.
Oleh karena itu, Emi menekankan pentingnyae edukasi mengenai layanan kesehatan reproduksi sejak remaja, sebelum menikah, sebelum hamil.
"Sehingga, setiap orang bisa mendapatkan iformasi dan mengelola proses kesehatan reproduksinya dengan baik," pungkasnya.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR