Nakita.id - Menjaga tubuh agar bisa dengan memanfaatkan vitamin.
Salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh adalah vitamin D.
Vitamin D dibutuhkan oleh seluruh kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Vitamin D dapat diperoleh melalui makanan atau suplemen.
Namun, vitamin D dapat diproduksi oleh tubuh manusia dari sinar matahari yang terserap oleh kulit.
Melansir Medical News Today, vitamin D memiliki banyak manfaat dan mengurangi risiko sejumlah penyakit, diantaranya:
Menguatkan tulang
Bukan hal yang asing didengar jika vitamin D dapat membangun dan menguatkan tulang.
Vitamin D memiliki peranan penting dalam mengatur kalsium dan pemeliharaan fosfor dalam darah.
Faktor-faktor ini sangatlah penting bagi menjaga kesehatan tulang.
Orang-orang membutuhkan vitamin D untuk merangsang penyerapan kalsium dan mendapatkan kembali kalsium yang dikeluarkan oleh ginjal.
Jika anak-anak kekurangan vitamin D, maka dapat menyebabkan rakhitis.
Rakhitis inilah yang nantinya menyebabkan kaki menjadi lebih bengkak karena adanya pelunakan tulang.
Mengurangi flu
Dari penelitian yang ada, menunjukan bahwa vitamin D memiliki efek perlindungan terhadap virus influenza.
Namun, terdapat beberapa penelitian lain yang menunjukkan jika vitamin D tidak memiliki efek bagi flu dan risiko flu.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat vitamin D bagi penyembuhan penyakit flu.
Si Kecil menjadi lebih sehat
Kekurangan vitamin D erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi pada anak-anak.
Sebuah studi di tahun 2018 menemukan kemungkinan kadar vitamin D yang rendah pada dinding arterti anak-anak.
American Academy of Allergy Asthma and Immunology (AAAAI) menunjukan bahwa paparan vitamin D yang rendah berdampak peningkatan risiko sensitisasi alergi.
AAAAI juga melihat sebuah penelitian di Australia mengenai asupan telur.
Telur merupakan sumber utama dalam menghasilkan vitamin D.
Anak-anak yang mulai makan telur setelah 6 bulan terhindar dari alergi makanan dibandingkan dengan anak yang baru mulai makan telur antara usia 4-6 bulan.
Mewujudkan kehamilan yang sehat
Wanita hamil yang kekurangan vitamin D memiliki risiko lebih besar terkena preeklamsia dan melahirkan prematur.
Kurangnya vitamin D juga sering dikaitkan para dokter dengan diabetes gestasional dan vaginosis bakteri pada wanita hamil.
Dalam sebuah studi tahun 2013, peneliti mengaitkan kadar vitamin D yang tinggi selama kehamilan dengan peningkatan risiko alergi makanan pada anak selama 2 tahun pertama kehidupan.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR