Nakita.id - Kekhawatiran orangtua pada anak di zaman serba digital ini salah satunya adalah kecanduan terhadap games.
Apalagi sudah banyak permainan di gadget yang digemari dan terus-menerus dimainkan oleh anak-anak bahkan dewasa.
BACA JUGA: Minum Campuran Bawang Putih dan Madu Saat Perut Kosong Selama 7 Hari, Lihat Apa yang Terjadi
Bagi para orangtua, tentu hal ini membuat cemas.
Pasalnya, adiksi Si Kecil dengan games sudah memengaruhi banyak aspek dalam kehidupannya.
Seperti nilai ujiannya yang menurun, mengabaikan arahan untuk membantu pekerjaan Moms, dan sebagainya.
BACA JUGA: Unggah Foto Bersama Istri dan Mantan Istri serta Anak, Tommy Kurniawan Tuai Pujian
Akhirnya, Moms pun terlanjur 'menuduh' bahwa games adalah sesuatu yang bisa "merusak anak".
Tetapi, pandangan ini tidak sepenuhnya benar lo, Moms.
BACA JUGA: Terima Istri Apa Adanya, Ini Ungkapan Rasa Syukur Alyssa pada Dude
Eko Nugroho, pendiri Kummara, sebuah studio games di Bandung, memberikan pandangan berbeda tersebut.
Menurutnya, games akan jadi berbahaya jika sudah mengganggu produktivitas keseharian anak.
"Kalau sudah mengganggu produktivitas, atau ada kecenderungan perilaku (buruk), itu masalah, selesaikan. Selama belum terjadi, (anak dan games) tidak usah dilabeli," jelasnya dalam acara #NgobrolGame pada Sabtu (3/3/2018).
BACA JUGA: Krim Malam Di Bawah Rp 50.000 yang Bisa Bikin Wajah Cerah? Ada!
Orangtua juga perlu mengubah sudut pandang agar tak melulu menganggap games sebagai hal buruk.
"Taruh segala sesuatu dalam sudut pandang yang benar, jangan termakan stigma," tegasnya.
BACA JUGA: Fakta Aneh Bayi Baru Lahir Ini Tak Pernah Diungkapkan Dokter!
Ia menyarankan, untuk dapat mengubah sudut pandang buruk tentang games dengan mengurangi dampak negatif, dan bawa lebih banyak dampak positifnya.
"Jadikan games sebagai sarana bagi orangtua untuk belajar bersama anak," terangnya.
Salah satunya, dengan bermain bersama anak.
BACA JUGA: Moms, Ini 7 Manfaat Yang Diperoleh Bila Mengonsumsi Daun Bawang
Selain Moms belajar mengenal dunia mereka, Moms juga dapat mempererat ikatan dengan bermain bersama, ketimbang harus selalu melarang anak saat bermain.
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR