Di sekolah, tentunya anak akan terlepas dari pengawasan orangtua.
Kita tidak akan mengetahui apa saja yang dilakukan anak setiap waktu.
Namun, tidak perlu risau karena guru akan menggantikan peran orangtua selama anak di sekolah.
Penting bagi orangtua untuk mengkomunikasikan pada guru tentang strategi mendidik anak di sekolah.
Apalagi, anak sedang dalam tahap transisi dari PJJ menuju PTM.
Risiko adanya kesulitan beradaptasi akan selalu ada sehingga memengaruhi psikologis anak.
Psikologis anak yang terpengaruh ini juga akan memengaruhi performa anak dalam belajar.
Baik guru dan orangtua keduanya adalah suri tauladan bagi anak.
Guru adalah pengajar di sekolah, sedangkan orangtua adalah orang yang paling tahu dengan karakter anak.
Dengan karakter yang berbeda-beda, tentu saja cara mendidik anak satu dengan yang lainnya di sekolah tidak sama.
Sebagai wali anak di dalam kelas, guru wajib memahami karakter anak-anak satu persatu.
Sehingga mempermudah guru dalam menyampaikan kurikulum sekolah dalam pembelajaran sehari-hari.
Maka itu diperlukan komunikasi yang baik antara guru dan orangtua.
Guru juga akan lebih mudah untuk bertanya tentang anak.
Misalnya, apabila anak mengalami kesulitan di sekolah, guru bisa bertanya dan berdiskusi dengan orangtua tentang solusi terbaik untuk anak.
Source | : | raising children,IndiaToday |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR