Nakita.id - Vape jadi larangan untuk ibu hamil agar tidak keguguran, benarkah?
Tentunya Moms menginginkan agar Si Kecil dalah rahim bisa terlahir dengan sehat dan sempurna.
Buat Moms yang senang merokok, menggantinya dengan rokok elektrik (atau biasa dikenal dengan vape) merupakan jalan terbaik.
Karena kabarnya, vape sendiri tidak akan membahayakan Si Kecil dalam rahim.
Namun, apakah itu benar? Atau, semua itu hanya mitos belaka?
Baca Juga: Benarkah Rokok Elektrik Lebih Aman? Ini Jawaban Menurut Ahli
Sebagai informasi, vape merupakan alat pengganti rokok biasa yang bisa mengubah cairan elektrik menjadi uap aerosol yang nantinya bisa dihembuskan setelah menghirup cairan tersebut, Moms.
Cairan elektrik sendiri merupakan campuran kimia yang mengandung zat nikotin, dan dapat diberi rasa atau tidak sesuai preferensi.
Berbeda dengan rokok biasa, vape sendiri hadir dalam bentuk dan ukuran yang beranekaragam, dan disesuaikan dengan selera penggunanya.
Bagaimana cara kerjanya?
Komponen pemanas dalam kartrid vape akan menghangatkan cairan elektrik yang nantinya akan melepaskan uapnya lo, Moms.
Kemudian, cairan tersebut dihirup dan dihembuskan ke udara terbuka dalam bentuk uap aerosol.
Pertanyaan "Apakah vape dilarang untuk ibu hamil agar tidak keguguran?" mungkin terpikirkan dalam benak Moms, dan berikut jawabannya.
Melansir dari laman what to expect, The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) dan hasil laporan dari Surgeon General pada 2016 lalu menyebut bahwa vape disebut tidak aman untuk wanita hamil, Moms.
Pernyataan diatas juga didukung oleh American Medical Association (AMA), American Academy of Pedicatrics (AAP), dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Pasalnya, vape sendiri akan membuat Si Kecil terpapar oleh zat nikotin dan zat berbahaya, lo.
Salah satu risiko yang akan dialami oleh Moms nanti adalah keguguran pada Si Kecil dalam rahim.
Pastinya Moms tidak mau kan kehilangan Si Kecil sebelum sempat terlahir ke dunia?
Selain keguguran, risiko berikut juga akan dialami Moms apabila masih sering vaping di masa kehamilan.
Baca Juga: Ternyata, Rokok Elektrik Vape Berisiko Memicu Kanker dan Sebabkan Kemandulan
1. Kehamilan ektopik
2. Masalah dengan plasenta (seperti solusio plasenta)
3. Kelahiran prematur
4. Janin mati setelah lahir
5. Berat badan bayi menjadi rendah, sehingga diperlukan perawatan inap di NICU (neonatal intensive care unit - unit perawatan intensif khusus bayi yang baru lahir)
6. SIDS (sudden infant death syndrome - bayi mati secara mendadak)
7. Kecacatan pada bayi, termasuk celah orofasial dan penurunan perkembangan paru-paru dan otak
Walau sampai sekarang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, ada baiknya bila Moms mulai mengurangi penggunaan rokok, termasuk vape, agar tidak membahayakan Si Kecil.
Baca Juga: Bahaya Jadi Perokok Pasif, Moms dan Si Kecil Berisiko Terkena ini
Terakhir, jadikan lingkungan rumah dan mobil bebas asap, ya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR