Nakita.id - Saat Si Kecil mulai melakukan gerakan tutup mulut (GTM), Moms pasti sangat frustasi.
Pasalnya, fase GTM ini membuat anak susah makan, misalnya pilih-pilih makanan atau bahkan tidak mau makan sama sekali.
Alasannya pun bisa beragam, mulai dari tekstur makanan tidak sesuai usianya, rasa makanan yang tidak enak, atau waktu makan yang terlalu lama.
Rasanya, semua cara sudah Moms lakukan agar Si Kecil mau makan biarpun hanya satu sampai tiga suap saja.
Moms tentunya khawatir bagaimana kalau anak jadi kurang gizi dan proses tumbuh kembangnya terhambat.
Selain itu, Moms pun jadi kesal karena makanan yang sudah disiapkan jadi terbuang sia-sia.
Akhirnya tidak ada cara lain selain memaksa anak untuk makan.
Tapi ternyata Moms, cara ini tidak tepat loh! Yuk, cari tahu apa saja risiko dan cara mengatasinya.
Ratih Zulhaqqi, M. Psi, Psikolog anak menjelaskan bahwa makan adalah sebuah proses untuk mencintai diri sendiri.
Oleh karenanya, Moms memberikan makan sehat dan lezat kepada anak dengan harapan agar mereka bisa menikmatinya dengan baik.
"Kalau makan, mindset para ibu itu biasanya satu mangkok harus habis. Biarpun anaknya sudah menolak, ibunya memaksa sambil bilang 'ayo sedikit lagi biar kenyang', begitu," ujar Ratih.
"Jadi akhirnya anak tidak happy saat makan karena ada pemaksaan," lanjutnya.
Baca Juga: Anak Mulai Susah Makan? Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan!
Untuk mengatasi hal ini, Ratih menyarankan sebaiknya Moms mengajari anak untuk makan secara sadar.
"Kebanyakan anak yang GTM, makannya enggak secara sadar, jadi makanannya enggak dinikmati," katanya.
Beberapa kondisi yang membuat anak makan dalam keadaaan tidak sadar adalah, menyuapi anak sambil melakukan kegiatan lain seperti nonton TV, main hp, atau bermain.
"Akhirnya anak-anak tidak benar-benar mengalami waktu makan. Sehingga proses makan itu hanya sekedar, tiba-tiba ada makanan saja dalam perut terus mereka enggak merasa lapar dan kenyang," kata Ratih.
Daripada memaksa anak untuk makan, sebaiknya Moms menciptakan suasana menyenangkan dengan membiarkan anak makan sendiri.
dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya menyarankan agar Moms selalu melibatkan anak dalam proses makan.
Meskipun bayi usia 6 bulan belum bisa memegang sendok, tidak ada salahnya untuk membiarkannya makan sendiri.
"Jika kita mulai menyuapi anak, boleh diberikan ekstra porsi di piring sendiri untuk dia mainkan atau biar dia merasakan makanannya," kata dr Fransiska.
Baca Juga: Si Kecil Lakukan Gerakan Tutup Mulut, Natasha Desiree Lakukan Hal Ini
"Entah dia pegang sendiri makanannya dengan tangan atau menggunakan sendok meskipun belum terampil," lanjutnya.
Lebih lanjut dr Fransiska menjelaskan, biasanya keterampilan makan pada anak akan dicapai di usia 9 bulan.
Namun, anak harus mulai dibiasakan makan sendiri di usia sedini mungkin meskipun makannya belum rapi.
"Jangan takut kotor berantakan di sekitar mulut bayi, yang penting area di sekitar tempat makannya bersih," pungkasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR