Umumnya, susu formula yang beredar di pasaran berasal dari susu sapi, diperuntukkan bagi bayi atau anak yang tidak memiliki riwayat alergi dalam keluarga.
Namun bila dalam keluarga ada riwayat alergi, pilihlah susu dengan formula hipoalergenik atau susu dengan protein yang telah dihidrolisis sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diolah oleh pencemaan bayi atau anak.
Ada pula susu soya yang berasal dari kedelai, ditujukan bagi bayi atau anak yang rasa apal alergi terhadap protein susu sapi tetapi tidak alergi terhadap protein soya.
Namun jika si kecil juga alergi susu kedelai, harus beralih ke susu formula dengan asam amino yang sudah terhidrolisis (hipoalergenik).
BACA JUGA: Gaya Hijab Ala Viona Rosalina Berikut Bikin Penampilannya Makin Cantik
Ada lagi susu bebas laktosa, yaitu susu sapi yang bebas dan kandungan laktosa (free lactose), cocok untuk bayi Yang tak mampu mencerna laktosa (intoleransi laktosa) saluran cernanya mengalami gangguan fungsi untuk mengolah laktosa.
Terakhir, susu formula khusus, disediakan bagi bayi/anak yang memiliki problem dengan saluran pencernaannya.
Pemberian formula khusus ini atas pengawasan dan sangat mahal juga tak dijual di toko umum, namun tersedia di rumah sakit dan apotek.
4. Sesuai selera anak
Agar anak suka, sesuaikan dengan seleranya, baik dalam hal bentuknya yang bubuk atau cair maupun rasanya.
Dalam hal rasa, yang penting diperhatikan, apakah anak punya bakat alergi tertentu.
Adakalanya susu rasa cokelat menyebabkan anak alergi atau memicu keluhan bagi mereka yang punya ruwayat asma.
Jikapun anak ingin ganti-ganti susu, tak masalah, selama ada alasan yang mendukung, semisal karena memang tidak cocok atau anak bosan dengan rasa tertentu dan ingin mencoba rasa lain.
Yang tidak bijaksana adalah menganggap susu yang lebih mahal pasti lebih baik.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR