Nakita.id - Kebanyakan orangtua memang memberikan susu formula untuk mencukupi nutrisi Si Kecil.
Susu formula merupakan nutrisi pelengkap bagi pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
Namun susu formula seperti apa yang Moms berikan pada Si Kecil?
Apakah pertimbangan Moms untuk kemudian menentukan untuk memilih susu formula bagi Si Kecil?
BACA JUGA: Patut Ditiru, Negara Ini Melarang Anak Sekolah Konsumsi Susu Cokelat
Karena harganya? Atau karena Si Kecil menyukai rasanya?
Moms, sebenarnya inilah beberapa hal yang perlu orangtua perhatikan sebelum memutuskan memilih sebuah merek susu formula untuk Si Kecil.
1. Sesuai usia anak
Setiap kelompok usia membutuhkan komposisi gizi yang berbeda dengan kelompok lainnya.
Itu sebabnya, kandungan gizi susu formula anak berbeda dari susu formula bayi terutama jumlah kalori dan proteinnya.
Semakin tinggi usia anak, semakin banyak kalori yang dibutuhkannya.
BACA JUGA: Tak Sungkan, Begini Penampilan Nagita Slavina Rakit Perabot Rumah
Selain itu, fungsi pencernaan anak untuk mengolah makanan juga semakin baik.
Itu juga sebabnya, susu formula untuk bayi dibedakan lagi menjadi dua, yaitu susu formula awal untuk bayi 0-6 bulan dan susu formula lanjutan untuk bayi 6-12 bulan.
Sistem pencernaan bayi 6 bulan ke bawah belum sesempurna sistem pencernaan bayi usia 6 bulan ke atas.
Sedangkan susu formula untuk anak dibedakan antara anak kelompok usia 1-3 tahun dan 4-6 tahun karena kebutuhan energi pada anak 1-3 tahun lebih kecil.
2. Komposisinya
Pada prinsipnya, susu formula untuk bayi dan anak hingga 2 tahun sudah diupayakan mendekati komposisi Air Susu Ibu (ASI) dengan kandungan sesuai standar yang ditetapkan WHO sebagai badan kesehatan dunia.
Jadi, susu formula tersebut harus mengandung energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Tapi, tetap saja susu formula ini tak bisa menyamai ASI.
Begitu pun dengan susu formula yang ditambahkan kandungan asam folat, AA-DHA, omega 3 dan 6, probiotik, kolin, taurin, dan lainnya, komposisinya tak bisa menyamai ASI.
BACA JUGA: Patut Diacungi Jempol, Anak Choky Sitohang Punya Bakat Luar Biasa
Bagaimanapun, ASI tetaplah susu yang terbaik dan tiada tandingannya.
3. Sesuai kondisi anak
Umumnya, susu formula yang beredar di pasaran berasal dari susu sapi, diperuntukkan bagi bayi atau anak yang tidak memiliki riwayat alergi dalam keluarga.
Namun bila dalam keluarga ada riwayat alergi, pilihlah susu dengan formula hipoalergenik atau susu dengan protein yang telah dihidrolisis sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diolah oleh pencemaan bayi atau anak.
Ada pula susu soya yang berasal dari kedelai, ditujukan bagi bayi atau anak yang rasa apal alergi terhadap protein susu sapi tetapi tidak alergi terhadap protein soya.
Namun jika si kecil juga alergi susu kedelai, harus beralih ke susu formula dengan asam amino yang sudah terhidrolisis (hipoalergenik).
BACA JUGA: Gaya Hijab Ala Viona Rosalina Berikut Bikin Penampilannya Makin Cantik
Ada lagi susu bebas laktosa, yaitu susu sapi yang bebas dan kandungan laktosa (free lactose), cocok untuk bayi Yang tak mampu mencerna laktosa (intoleransi laktosa) saluran cernanya mengalami gangguan fungsi untuk mengolah laktosa.
Terakhir, susu formula khusus, disediakan bagi bayi/anak yang memiliki problem dengan saluran pencernaannya.
Pemberian formula khusus ini atas pengawasan dan sangat mahal juga tak dijual di toko umum, namun tersedia di rumah sakit dan apotek.
4. Sesuai selera anak
Agar anak suka, sesuaikan dengan seleranya, baik dalam hal bentuknya yang bubuk atau cair maupun rasanya.
Dalam hal rasa, yang penting diperhatikan, apakah anak punya bakat alergi tertentu.
Adakalanya susu rasa cokelat menyebabkan anak alergi atau memicu keluhan bagi mereka yang punya ruwayat asma.
Jikapun anak ingin ganti-ganti susu, tak masalah, selama ada alasan yang mendukung, semisal karena memang tidak cocok atau anak bosan dengan rasa tertentu dan ingin mencoba rasa lain.
Yang tidak bijaksana adalah menganggap susu yang lebih mahal pasti lebih baik.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR