Teori lainnya mengungkapkan bahwa momen akan menjadi seorang ayah, terutama bila ini adalah kehamilan istri yang pertama bisa menyebabkan rasa tegang.
Pikiran calon ayah bisa menjadi bercampur aduk saat melihat kehamilan semakin besar yang menunjukkan semakin besar tanggung jawabnya untuk anak.
Calon ayah juga biasa memikirkan kehidupan setelah memiliki anak.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Dilarang Makan Tauge Mentah?
Mulai dari jadi terikat di rumah, harus siap begadang, membantu mengurus anak, dan sebagainya.
Persiapan akan menjadi ayah banyak membuat para pria justru mengalami stres.
Dr Gottesfeld selaku Obgyn berpendapat bahwa sindrom Couvade tidak serta merta berhenti dengan melahirkan.
"Dalam hal gejala terkait Couvade, yang paling saya perhatikan sebenarnya adalah depresi pascapersalinan , karena wanita hamil dan pasangannya mengalami stres yang sama, terutama kurang tidur dan rasa tanggung jawab yang luar biasa," katanya.
"Bayi membutuhkan perhatian ekstra, dan tentu saja kedua orang tua merasakan stres itu," imbuhnya.
Source | : | Mayo Clinic,momspresso.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR