Nakita.id - Sebagai orangtua, Moms dan Dads wajib memerhatikan asupan nutrisi anak.
Sebab, asupan yang masuk ke dalam tubuhnya akan memengaruhi tumbuh kembangnya.
Maka dari itu, bisa diperhatikan anak yang memiliki asupan nutrisi baik seperti apa.
Berat badan dan tinggi badannya akan bertambah secara ideal sesuai usianya.
Nutrisi juga dibutuhkan untuk aktivitas kesehariannya.
Misalnya, anak membutuhkan karbohidrat untuk tetap bisa aktif dan belajar.
Anak dengan asupan nutrisi yang tidak baik juga akan memengaruhi kesehatannya.
Anak akan mudah terserang penyakit dan aktivitasnya mudah terganggu.
Seringkali anak mengalami beberapa fase selama mulai mengenal makanan.
Tak terkecuali fase susah makan.
Anak mulai melakukan gerakan tutup mulut atau GTM saat makan.
Anak juga hanya akan mau makan sesuatu yang disenanginya.
Namun tak jarang juga makanan yang disenanginya adalah makanan yang cenderung kurang sehat.
Tentu hal seperti ini membuat Moms dan Dads menjadi cemas akan asupan nutrisinya.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Sebelum Moms dan Dads tahu cara mengatasinya, Moms dan Dads harus tahu dulu apa yang membuat anak menjadi picky atau suka memilih-milih makanan.
Anak-anak biasanya sensitif terhadap aroma, tekstur, dan rasa makanan.
Dari sinilah anak mulai mengeksplor mana rasa yang disukainya dan mana yang tidak.
Namun, tidak semuanya seperti itu.
Ada juga yang suka memilih makanan karena kebiasaan orangtuanya.
Dilansir dari Ucsfbenioffchildrens.org, anak yang suka memilih makanan juga melihat dari orangtuanya yang juga suka memilih-milih makanan.
Hal ini sejalan dengan laporan NBC News, bahwa alasan anak-anak menjadi pemilih saat makan adalah karena pengaruh lingkungannya.
Kebiasaan anak dalam memilih-milih makanan juga akan semakin parah dengan cara orangtua memberikan makanan.
Misalnya, orangtua menggunakan makanan untuk menghukum dan memberikan anak imbalan.
Hal ini hanya akan membuat anak hanya akan makan jika diberikan apa yang ia inginkan.
Tetapi, hal ini tidak seharusnya Moms jadikan problem berat.
Menurut psikolog Lee Gibson, PhD dalam wawancaranya dengan NBC News, masalah GTM pada anak sebaiknya diselesaikan melalui memberikan contoh pada anak.
Sehingga memberikan contoh bahwa Moms dan Dads juga memiliki pola makan yang sehat diperlukan untuk mengatasi GTM.
Tunjukkan betapa gemarnya Moms dan Dads mengonsumsi makanan yang sehat dan makanan sehat itu juga lezat.
Mengatasi GTM pada anak bertujuan untuk mengenalkannya pada bahan makanan sehat yang lebih luas lagi.
Ingat Moms, anak akan selalu mencontoh apa yang kita lakukan.
Sehingga diperlukan juga lingkungan yang mendukung agar anak bisa mendapatkan nutrisi yang baik.
Memang ada waktunya anak mengalami susah makan seperti ini.
Namun, bukan berarti kita tidak berusaha untuk membuat anak terus-terusan mengonsumsi makanan yang belum tentu sehat dan bermanfaat untuknya.
Perlu Moms ketahui, mengonsumsi makanan yang tak sehat bisa membuat anak mengallami kekurangan nutrisi.
Salah satu dampak yang paling mudah dikenali saat anak mengalami kekurangan nutrisi adalah sembelit.
Sembelit bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat.
Namun, ada beberapa hal yang membuat Moms harus membawa anak ke dokter apabila sembelit sudah mulai menunjukkan gejala berikut:
1. Demam
2. Tidak mau makan
3. Darah pada feses
4. Bengkak pada perut
5. Berat badan menurun
6. Sering sakit perut
Maka dari itu, asupan nutrisi tetap harus diberikan selalu untuk anak.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi GTM pada anak karena memilih-milih makanan?
Dilansir dari Ucsfbenioffchildrens.org, Moms bisa melakukan hal ini agar anak bisa mulai terbuka dengan makanan yang lebih sehat:
1. Batasi minuman yang mengandung kalori
Apabila anak banyak meminum minuman yang mengandung kalori seperti jus, susu, atau soda, bisa jadi anak ogah untuk menyantap makanan yang telah disiapkan untuknya.
Apalagi jika minuman tersebut diberikannya sebelum makan.
Tentu saja hal ini akan membuatnya kenyang lebih dulu.
Sehingga sebaiknya Moms membatasi konsumsi minuman tersebut.
Sebaiknya untuk soda tidak diberikan pada anak sebab tidak memiliki nutrisi yang dibutuhkan anak.
2. Tentukan jam makan
Menentukan jam makan tak hanya hidangan utama saja, Moms.
Namun juga waktu untuk mengonsumsi camilan.
Setidaknya, biarkan anak mengonsumsi camilannya dua jam sebelum makan siang dan makan malam.
Dengan begitu anak tidak akan mudah kelaparan dan berenergi kembali.
Pastikan suasana makan menyenangkan baginya.
Misalnya, menggunakan alat makan dengan gambar kartun kesukaannya, bisa membuatnya bernafsu makan, lo, Moms.
Menghadapi GTM pada anak memang susah-susah gampang, Moms.
Namun yang perlu Moms jadikan tujuan utama adalah mengenalkan varian bahan makanan yang lebih luas lagi pada anak.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | ucsfbenioffchildrens.org,NBC News |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR