Nakita.id – Jika mendengar kata hiperaktif, mungkin yang terlintas di pikiran Moms adalah anak-anak.
Namun, tahukah Moms, melansir dari Kompas.com, gangguan perilaku ini ternyata juga dialami oleh 4 persen orang dewasa, tapi kebanyakan tak terdiagnosis.
Orang dewasa yang memiliki gangguan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) cenderung memiliki penghasilan lebih rendah, sering kecelakaan, mengalami kehamilan tak direncanakan, dan menjadi sasaran kekerasan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Nakita.id, dr. Ivan Riyanto Widjaja, Sp.A, mengatakan jika orang dewasa juga bisa mengidap ADHD.
“Orang dewasa juga mengalami ADHD. Tapi, kriteria diagnosisnya harus terjadi dari masa kanak, yang artinya orang dewasa yang ADHD itu waktu kecilnya iya sudah mengidap ADHD,” ujar dr. Ivan.
Selagi gejala ADHD pada anak tidak berat, itu tidak mengganggu tumbuh kembang pada anak.
“Bisa, jika anak yang mengidap ADHD itu tidak berat dia bisa menjadi anak yang normal pada umumnya. Nah, jika kita lihat orang dewasa yang enggak bisa diem, enggak bisa fokus sama apa yang dia kerjain, mungkin kalau kita lihat masa kecilnya, bisa jadi sebenarnya sudah ada ADHD-nya," ungkap dr. Ivan.
"Tapi, bisa juga ADHD-nya justru berbuah baik, karena dengan begitu dia bisa mengerjakan banyak hal. Jadi, tidak semua ADHD menjadi problem sebetulnya. Maka dari itu, anak jika sadar ADHD, sehingga dia bisa mengatasinya,” ujar Ivan.
Melansir dari Kompas.com, berikut adalah 7 tanda hiperaktif pada orang dewasa yang sering diaggap sepele:
Baca Juga: Mendeteksi Anak Hiperaktif
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR