"Semakin banyak wanita yang melakukan skrining, semakin banyak juga wanita yang mengetahui kondisinya," kata Preesman.
Kegiatan webinar ini dibawakan oleh tiga dokter onkologi, yang mana masing-masing akan membawakan materi berbeda terkait kanker payudara.
Mulai dari cara pendeteksian dini, diagnosis, pengobatan, radioterapi, hingga peran dokter untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara.
Dan, ketiga dokter tersebut diantaranya adalah dr. Bob Andinanta SpB(K)Onk, dr. Jeffry Beta Tenggara SpPD-KHOM, dan dr. Ade Margaretha L.T Sp.Onk.Rad.
dr. Bob menyebut bahwa terhitung sejak tahun 2000 awal, jumlah kasus kanker payudara sendiri telah melampaui jumlah kasus kanker serviks.
"Begitu tahun 2000, tahun 2010, tahun 2020, kita sama-sama melihat bahwa angka pertumbuhan kanker payudara ini melejit," jelas dr. Bob dalam materinya.
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Mesti Lebih Teliti Pada Pemilik Payudara Padat
dr. Bob juga mengutip data dari Globocan 2020, yang menyebut bahwa total kasus baru kanker payudara mencapai sebanyak 65.858 kasus, atau setara dengan 16,6 persen.
Diikuti oleh kanker serviks yang mencapai 36.633 kasus, atau setara dengan 9,2 persen.
Melalui materi yang telah disampaikan pada webinar ini, para dokter juga Ketua Lovepink Indonesia sendiri berharap agar seluruh masyarakat Indonesia, khususnya wanita Indonesia, untuk tidak takut dan segera melakukan deteksi dini kanker payudara.
Pasalnya, semakin dini pendeteksian kanker payudara, maka semakin besar juga kemungkinannya untuk sembuh.
Ditambah, biaya pengobatannya juga tidak akan terlalu mahal.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR